Apa itu Longest Processing Time(LPT)?
Longest Processing Time atau disingkat menjadi LPT adalah istilah bahasa inggris yang berarti Waktu pemrosesan terlama. Longest Processing Time (LPT) adalah metode penjadwalan produksi dengan menyelesaikan dahulu tugas yang mempunyai waktu terpanjang atau terlama..
Bagaimana Cara Melakukan Penjadwalan Produksi dengan Longest Processing Time (LPT)?
Terdapat beberapa langkah dalam melakukan penjadwalan produksi dengan Longest Processing Time (LPT) sebagai berikut :
1. Susun tugas kerja berdasarkan waktu kerja terlama. Begitu seterusnya sampai tugas kerja yang mempunyai waktu kerja terendah.
2. Hitung waktu kumulatif dari waktu pemrosesan dan jumlahkan nilainya secara keseluruhan
3. Hitung keterlambatan pekerjaan dengan mengurangi flow time dengan job due date. Kemudian jumlahkan keseluruhan nilai yang ada
4. Hitung Waktu penyelesaian keseluruhan dengan rumus sebagai berikut
Average Completion Time = Sum of total flow Time/Number of Jobs
5. Hitung Utilisasi pekerjaan dengan rumus sebagai berikut
Utilization = Total Job work Time/sum of total Flow Time
6. Hitung rata-rata nomor pekerjaan di sistem sebagaimana rumus berikut
Average Number of Jobs in the Systems = Sum of Total Flow Time/Total Job Work Time
7. Hitung rata-rata keterlambatan pekerjaan sebagaimana rumus berikut
Average Job Lateness = Total Late Days/Number of Jobs
Contoh Soal Penjadwalan Produksi dengan Longest Processing Time (LPT)
PT. Darmawan memproduksi helm motor, dimana didalam memproduksi helm PT darmawan membagi kedalam 5 tugas operasi, Adapun tabel waktu pekerjaan dan batasan waktu penyelesaian pekerjaan tertulis pada tabel di bawah
Tabel 1.0, Tabel penjadwalan produksi |
Maka mari kita hitung efektivitas, utilitas, rata-rata keterlambatan penjadwalan produksi tersebut dengan menggunakan metode longest processing time (LPT)
Jawab
Langkah dalam melakukan penjadwalan produksi sesuai tertulis di atas.
1. Susun tugas kerja berdasarkan waktu kerja terlama. Begitu seterusnya sampai tugas kerja yang mempunyai waktu kerja terendah.
2. Hitung waktu kumulatif dari waktu pemrosesan dan jumlahkan nilainya secara keseluruhan
3. Hitung keterlambatan pekerjaan dengan mengurangi flow time dengan job due date. Kemudian jumlahkan keseluruhan nilai yang ada
Hasil perhiiungan tertera dalam tabel di bawah. Dimana kolom job lateness pertama bernilai nol karena hasil perhitungan menunjukkan nilai negatif
Tabel 1.1, Tabel Perhitungan Penjadwalan produksi |
4.) Hitung Waktu penyelesaian rata-rata (Average Completion Time) dengan membagi jumlah waktu kerja dengan jumlah pekerjaan yang ada
Average Completion Time = Sum of total flow Time/Number of Jobs = 206/5 = 41,2 days
5.) Hitung utilisasi dengan membagi total waktu kerja dengan jumlah kumulatif waktu
Utilization = Total Job work Time/sum of total Flow Time = 61/206 = 0,29 = 29 %
6.) Hitung rata-rata pekerjaan di sistem dengan membagi jumlah waktu kumulatif dengan jumlah waktu kerja
Average Number of Jobs in the Systems = Sum of Total Flow Time/Total Job work Time = 206/61= 3,37 Jobs
7.) Hitung rata-rata keterlambatan pekerjaan dengan membagi jumlah hari keterlambatan dengan banyaknya pekerjaan yang ada
Average Job Lateness = Total Late Days/Number of Jobs = 116/5 = 23,2 days
Dari perhitungan di atas kita bisa mengetahui hal-hal sebagai berikut
#Rata-rata waktu pekerjaan adalah 41,2 hari atau dibulatkan menjadi 41 hari
#Utilisasi pekerjaan dengan longest processing time adalah 29%
#Rata-rata pekerjaan di sistem adalah 3,37 pekerjaan atau dibulatkan menjadi 3 pekerjaan
#Rata-rata keterlambatan pekerjaan adalah 23,2 hari atau dibulatkan menjadi 23 hari.