Perencanaan prioritas mengutamakan kualitas produk dari kegiatan produksi untuk memenuhi permintaan pasar, seperti produk apa yang dibutuhkan, berapa banyak yang dibutuhkan, kapan dibutuhkan, kegiatan penyusunan jadwal induk produksi, bagaimana manajemen permintaannya, bagaimana strategi pemasarannya, sedangkan perencanaan kapasitas menentukan sumber daya (input) atau tingkat kapasitas yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi. Perencanaan kapasitas mencakup kebutuhan sumber daya manufaktur seperti : jam mesin, jam tenaga kerja, fasilitas peralatan, ruang penyimpanan, pembuatan bill of material, rekayasa, energi dan sumber daya keuangan (biaya-biaya dalam produksi). Perencanaan prioritas berhubungan dengan hasil (output) perencanaan kapasitas berhubungan dengan sumber daya (input).
Keberhasilan perencanaan produksi di Industri membutuhkan perencanaan kapasitas yang efektif supaya dapat memenuhi target dari produksi yang ditetapkan, kekurangan kapasitas akan menyebabkan kegagalan dalam sistem produksi, keterlambatan pengiriman produk ke pelanggan, dan kehilangan kepercayaan sehingga reputasi perusahaan di mata konsumen akan menurun.
Pada kondisi sebaliknya, kelebihan kapasitas akan membuat perusahaan menanggung tingginya biaya penyimpanan, sumber daya (bahan baku) yang terlalu banyak (overload) dan lama disimpan akan menjadi pemborosan biaya dalam kegiatan produksi, dengan demikian, kelebihan dan kekurangan sumber daya tidak boleh terjadi dalam perencanaan kapasitas produksi.
Apabila perihal seperti kekurangan bahan baku terjadi maka staff PPIC bisa berkoordinasi dengan manajemen puncak untuk merekomendasikan tindakan perbaikan berupa mengurangi atau menjadwalkan ulang order perusahaan, merekrut atau mengurangi tenaga kerja, mengsubkontrakkan orderan ke pihak lain.
Ketika sistem produksi berjalan maka perencana produksi harus bisa membandingkan aktual pekerjaan yang datang dengan pekerjaan yang sudah diselesaikan, apakah permintaan yang ada sudah bisa ditangani atau tidak, apabila permintaan dikhawatirkan tidak bisa diselesaikan tepat waktu. Maka perlu mengambil tindakan perbaikan seperti menambah jam kerja lembur dan mentransfer pekerjaan ke divisi lain yang sedang kosong.
4 Langkah Cara membuat perencanaan produksi di industri sebagai berikut:
1, Mengumpulkan data yang relevan dengan perencanaan produksi, Beberapa informasi yang dibutuhkan seperti perkiraan permintaan yang tidak pasti, dan pesanan-pesanan (orderan) yang bersifat pasti selama periode waktu tertentu, Perlu juga untuk memperhitungkan backlog (orderan yang diterima pada masa lampau tetapi belum diselesaikan) dan jumlah barang yang diproduksi di waktu lalu yang masih kurang dan harus diproduksi.
Tabel 1.0, Tabel Perencanaan Produksi |
2. Mengembalikan data yang relevan menjadi informasi yang teratur
3. Menentukan kemampuan produksi berkaitan dengan sumber daya
4. Melakukan rapat bersama yang dihadiri oleh manajer umum, manajer pemasaran. manajer produksi untuk membahas rencana produksi di masa mendatang.
Rencana produksi harus mengacu pada permintaan total, rumus untuk menghitung rencana produksi sebagai berikut :
Rencana Produksi = (Permintaan Awal-Inventori Awal) + Inventori Akhir
Contoh soal rencana produksi di Industri sebagai berikut : Hasil peramalan dengan metode analisis trendline memperkirakan permintaan masker pada bulan Desember 2019 adalah 4500 unit, inventori awal pada bulan November 2019 adalah 1000 unit dan perusahaan masih menetapkan target untuk menyimpan inventori sebesar 500 unit. Sehingga rumus rencana produksi sebagai berikut :
Rencana produksi = (Permintaan Awal – Inventori Awal) + Inventori Akhir.
Rencana produksi = (4500-1000) + 500 = 4000 unit.
Rencana produksi harian harus menggunakan rumus rencana produksi harian sebagai berikut :
Gambar 1.2. Rumus Rencana Produksi |
Rencana Produksi Harian PT X = 4000/24 = 167 unit
Apabila di dalam satu hari kerja terdapat 7 jam hari kerja maka perencanaan produksi
Gambar 1.3, Rumus Siklus Waktu |
Jadi dari perhitungan tersebut difahami bahwa rencana produksi harian PT X adalah sebesar 167 unit per hari di mana per unitnya membutuhkan waktu 0,04 jam/hari. jadi satu jam bisa menghasilkan 25 unit per jam. satu hari 7 jam kerja,sehingga PT X bisa memproduksi 175 masker per hari. satu bulan 24 hari kerja sehingga satu bulan PT X bisa memproduksi 4200 masker per bulan (dari perhitungan 24 hari x 175 masker per hari = 4200 masker). Dari hasil peramalan permintaan dengan Analisis Trendline 4500 masker, sehingga PT X perlu mengambil kebijakan untuk menambah jam kerja atau mengsubkontrakkan pekerjaan ke divisi lain atau industri lain supaya bisa memenuhi orderan di bulan Desember 2019.
5 Manfaat Perencanaan Produksi di Industri
Beberapa manfaat yang kita dapatkan apabila melakukan perencanaan produksi pada sebuah industri adalah sebagai berikut :
1.Mengurangi resiko ketidakpastian yang terjadi di masa mendatang.
2.Mengefisienkan sumber daya perusahaan, sehingga perusahaan dapat meminimalkan biaya produksi.
3.Meningkatkan produktivitas pekerja
4.Mengefisienkan waktu kerja, sehingga aktifitas yang tidak bernilai tambah bisa diminimalkan.
5.Meningkatkan keuntungan perusahaan.