Apa itu Shortest Processing Time (SPT)?
Shortest Processing Time adalah istilah bahasa inggris yang berarti waktu pemrosesan terpendek Shortest processing time adalah metode penjadwalan produksi dengan memberikan waktu pekerjaan terkecil lebih didahulukan daripada waktu pekerjaan terlama, Di dalam dunia industri, penjadwalan produksi bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan, mengurangi biaya produksi dan meningkatkan keuntungan perusahaan.
Metode Shortest Processing Time memprioritaskan pesanan dengan waktu kerja terendah untuk diselesaikan lebih awal. Pesanan-pesanan dengan jumlah setup and run time yang dibutuhkan pada current work centre terkecil adalah diprioritaskan dikerjakan lebih dahulu. Dengan kata lain, pesanan-pesanan yang memiliki waktu pemrosesan terpendek memiliki mempunyai prioritas lebih tinggi untuk dikerjakan terlebih dahulu pada current work center.
Bagaiamana Cara Melakukan Penjadwalan Produksi dengan Shortest Processing Time (SPT)?
Terdapat 7 langkah dalam melakukan penjadwala produksi dengan shortest processing time. (SPT). Cara Melakukan penjadwalan produksi dengan Shortest Processing Time (SPT) sebagai berikut
- Susun waktu kerja dari waktu kerja terkecil sampai terbesar dan jumlahkan keseluruhannya
- Hitung waktu kerja kumulatif dan jumlahkan secara keseluruhan
- Hitung Keterlambatan kerja dengan mengurangi kolom kumatif dengan due date, dan jumlahkan secara keseluruhan. Apabila nilai keterlambatan kerja yang diperoleh negatif maka ditulis nol.
- Hitung Waktu penyelesaian rata-rata (Average Completion Time) dengan membagi jumlah waktu kerja dengan jumlah pekerjaan yang ada. sebagaimana rumus Average Completion Time di bawah :
Gambar 1.0 Rumus Average Completion Time - Hitung utilisasi dengan membagi total waktu kerja dengan jumlah kumulatif waktu. sebagaimana rumus Utilization di bawah :
Gambar 1.1 Rumus Utilisasi - Hitung rata-rata pekerjaan di sistem dengan membagi jumlah waktu kumulatif dengan jumlah waktu kerja, sebagaimana rumus rata-rata keterlambatan pekerjaan di bawah :
Gambar 1.2, Rata-rata pekerjaan di Sistem - Hitung rata-rata keterlambatan pekerjaan dengan membagi jumlah hari keterlambatan dengan banyaknya pekerjaan yang ada.
Gambar 1.3 Rumus Rata-rata keterlambatan pekerjaan |
PT. Danyoni yang memproduksi baju anak mempunyai pesanan baju yang harus diselesaikan pada bulan Desember 2021, adapun pesanan baju tersebut PT Danyoni bagi dalam 5 pusat kerja sebagaimana tabel di bawah, dimana dalam tabel pusat kerja A,B,C,D dan E disertai dengan jumlah waktu kerja dan due date,
Tabel 1.0 Tabel Kerja PT. Danyoni |
PT. Danyoni berencana melakukan penjadwalan produksi untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Maka mari kita bantu permasalahan penjadwalan produksi PT. Danyoni dengan Metode Shortest Processing Time (SPT).
Jawab :
Langkah dalam melakukan penjadwalan produksi sesuai metode yang tertulis di atas sebagai berikut..
1) Susun waktu kerja dari waktu kerja terkecil sampai terbesar dan jumlahkan keseluruhannya, sebagaimana terlihat dalam kolom ke 2 di tabel 1.1
2) Hitung waktu kerja kumulatif dan jumlahkan secara keseluruhan. sebagiamana terlihat dalam kolom ke 3 di tabel 1.1
3) Hitung Keterlambatan kerja dengan mengurangi kolom kumatif dengan due date, dan jumlahkan secara keseluruhan. sebagaimana terlihat dalam kolom 5. Apabila nilai keterlambatan kerja yang diperoleh negatif maka ditulis nol Hasil perhiiungan tertera dalam tabel 1.1. Dimana kolom job lateness pertama dan kedua bernilai nol karena hasil perhitungan menunjukkan nilai negatif
Tabel 1.1, Tabel perhitungan SPT |
4) Hitung Waktu penyelesaian rata-rata (Average Completion Time) dengan membagi jumlah waktu kerja dengan jumlah pekerjaan yang ada
Average Completion Time = Sum of total flow Time/Number of Jobs = 145/5 = 29 days
5) Hitung utilisasi dengan membagi total waktu kerja dengan jumlah kumulatif waktu
Utilization = Total Job work Time/sum of total Flow Time = 54/145 = 0,372 = 37,2%
6) Hitung rata-rata pekerjaan di sistem dengan membagi jumlah waktu kumulatif dengan jumlah waktu kerja
Average Number of Jobs in the Systems = Sum of Total Flow Time/Total Job work Time = 145/54 = 2,68 Jobs
7) Hitung rata-rata keterlambatan pekerjaan dengan membagi jumlah hari keterlambatan dengan banyaknya pekerjaan yang ada
Average Job Lateness = Total Late Days/Number of Jobs = 73/5 = 14.6 days
Dari perhitungan di atas kita bisa mengetahui hal-hal sebagai berikut
#Rata-rata waktu pekerjaan adalah 29 hari
#Utilisasi pekerjaan dengan shortes processing time adalah 37,2%
#Rata-rata pekerjaan di sistem adalah 2,68 pekerjaan atau dibulatkan menjadi 3 pekerjaan
#Rata-rata keterlambatan pekerjaan adalah 14,6 hari.atau dibulatkan menjadi 15 hari