Di dalam nadhoman kitab alfiyah ibnu malik, terdapat nadhoman yang menjelaskan tentang isim nakirah dan isim ma’rifat, sebagaimana berikut nakirotun qobilu al muassyira au waqi’un mauqi’a ma qod dzukiro wa ghoiruhu ma’rifatun kahum wa dzi wa hinda wabniy wal ghulaami wal ladzi
نَكِرَةٌ قَابِلُ أَلْ مُؤَثِّرَا اَوْوَاقِعٌ مَوْقِعَ مَا قَدْ ذُكِرَ
Artinya : “Isim nakiroh adalah kalimat isim yang menerima Alif lam, yang menyebabkan kema’rifatan isim tersebut, atau kalimat isim yang menempati tempatnya isim lain yang menerima alif lam.”
وَغَيْرُهُ مَعْرِفَةٌ كَهُمْ وَذى وَهِنْدَ وَابْنِى وَالْغُلَامِ وَالَّذِىْ
Artinya : “Selainnya Isim Nakiroh itu dinamakan isim Ma’rifat, yaitu : 1) isim dhomir seperti lafadz هُمْ, 2) isim isyaroh seperti lafadz ذِى, 3) isim alam seperti lafadz هِنْدٌ, 4) lafadz yang diidhofahkan pada isim ma’rifat seperti lafadz إِبنِى, 5) isim yang kemasukan alif lam seperti الغُلَام 6) isim Maushul seperti lafadz الَّذِى.
Penjelasan Menurut Ustadz Hamdani As Sidani sebagai berikut :
Nadhoman pertama nakirotun qobilun al dan seterusnya Isim itu ada dua bagian, isim nakiroh dan isim ma’rifat, yang asli adalah isim nakiroh, sebab dilaluinya pada makna tidak butuh pada qorinah.
Isim nakiroh itu ada dua bagian, 1. Isim yang dapat dimasuki al ta’rif, seperti lafadz رَجُلٌ، فرسٌ, kecuali isim yang menerima dimasuki alif lam tetapi alif lam tersebut tidak bisa mema’rifatkan seperti lafadz عَبَّاسٌ,lafadz ini tidak nakiroh sebab andaikata dimasuki alif lam nakiroh lalu dibaca العَبَّاسُ, maka alif lam tersebut tidak bisa mema’rifatkan karena lafadz العَبَّاسُ sebelum dimasuki alif lam itu sudah ma’rifat
2. Isim yang tidak menerima dimasuki alif lam ta’rif, tetapi isim tersebut memakai maknanya alif lam seperti lafadz dzu yang bermakna shohibun, walaupun lafadz dzu tidak menerima alif lam tetapi bermakna shohibun, lafadz shohibun dapat menerima alif lam maka lafadz dzu dihukumi nakiroh,
Nadhoman kedua wa ghoiruhu ma’rifatun dan seterusnya Selain isim nakiroh adalah isim ma’rifat, yaitu 1. Isim dhomir seperti hum dan sesamanya. 2. Isim Isyaroh seperti lafadz dzi dan sesamanya, 3. Isim alam seperti lafadz hindun dan sesamanya, 4. Isim mudhof kepada isim ma’rifat seperti lafadz ibni dan sesamanya.5. isim yang memakai alif lam ta’rif,seperti lafadz al ghulam dan sesamanya, 6. Isim maushul seperti lafadz al ladzi dan sesamanya.