Berikut adalah daftar materi bahasa Arab di Website khoiri.com, apabila saudara ingin berpindah dari satu materi ke materi yang lain, misal setelah mempelajari fi’il madhi ingin membaca tentang jamak taksir atau mubtada khobar, maka anda bisa memilihnya pada menu dropdown di bawah, semoga bermanfaat.
Sebelum kita membahas secara menyeluruh tentang Harfun, maka sebaiknya kita baca dahulu nadhoman di dalam kitab alfiyah ibnu malik tentang harfun. Syairnya atau nadhomannya tertulis sebagai berikut siwahumal harfu kahal wa fi wa lam fi’lun mudhoriun yali lam kayasyam
Gambar 1.0, Syair tentang harfun di Alfiyah |
artinya “selain keduanya (isim dan fi’il) adalah harf seperti hal, fi, dan lam. Adapun fi’il mudhori’ seperti lam kayasyam.”
Dijelaskan dalam sebuah kitab syaroh (penjelasan) karya ustadz Hamdani As Sidani Sidogiri bahwa Kalimat huruf itu berbeda dengan kalimat isim dan fi’il. Maksudnya tanda kalimat isim dan fi’il itu dapat dilihat (wujudnya) tetapi tanda kalimat huruf itu tidak dapat dilihat (adamiy) maka apabila ada kalimat tidak dapat diberi tanda isim atau tanda fi’il disebut kalimat huruf seperti huruf hal, fi, dan lam pada fi’il mudhori’. Fi’il mudhori’ adalah fi’il yang dapat dimasuki huruf lam contohnya ya’lamu berubah jadi lam ya’lam,
Jadi Apa itu Harfun?
Harfun adalah kata yang tidak dapat diberi tanda isim atau tanda fi’il, harfun juga bisa diartikan sebagai kata hubung dan kata Tanya dalam bahasa arab, supaya mudah memahami bahwa kata tersebut termasuk harfun adalah apabila tidak terdapat tanda isim dan fi’il sebagaimana syair kitab alfiyah, siwahumal harfu kahal wa fi walam
Jenis Kata dalam bahasa Arab yang termasuk huruf (Harfun) adalah
Tulisan Arab Arti
Min مِنْ (dari)
Ila اِلَى (ke)
Ka كَ (seperti)
Hal هَلْ (apakah)
Fi فِى (di dalam)
Baina بَيْنَ (diantara)
Mata مَتَى (kapan)
Kaifa كَيْفَ (bagaimana)
Aina اَيْنَ (mana)
wa وَ (dan)
tsumma ثُمَّ (kemudian)
Adapun harfun juga tidak bisa menerima perubahan huruf baik harokat ataupun perkiraan, harfun hukumnya mabni (tetap), misalnya harfun hal yang berarti apakah, tidak boleh dibaca hil, hul, atau hala, dia selamannya tetap dibaca Hal, karena harfun hukumnya adalah mabni
Berdasarkan hubungan harfun (huruf) dengan isim dan fi’il maka dibagi menjadi dua Yakni mukhtas (مُخْتَصْ) dan ghoiru mukhtas (غَيْرُمُخْتصْ)
#Mukhtas (مُخْتَصْ), Mukhtas adalah ketika Harfun datang kepada isim saja atau fi’il saja
Contoh kalimat harfun yang berhubungan dengan kalimat Isim, dan pada umumnya harfun menjadikan isim (kata benda) menjadi bertanda kasroh di akhir kata.
1.Kota (Madinatun) dengan harfun ila : Adzhabu ilal madinati (اَذْهَبُ اِلَى الْمَدِيْنَةِ) artinya saya pergi ke kota
2. cinta (mahabbah) dengan harfun ‘ala : Asshodaqotu alal mahabbati (الصدقَةُ عَلَى المحبَّةِ) artinya sebuah pemberian atas cinta
Contoh kalimat harfun yang berhubungan dengan fi’il, yaitu fi’il mudhori’ dan pada umumnya harfun menjadikan fi’il mudhori’ menjadi bertanda sukun (jazm) di akhir kata.
1. Yaktubu (sedang Menulis) dengan harfun lam menjadi lam yaktub , لمْ يَكْتُبْ (tidak sedang menulis)
2. Yaqrou (sedang membaca) dengan harfun lam menjadi lam yaqro’, لمْ يَقْرَءْ (tidak sedang membaca)
#Ghoiru mukhtas (غَيْرُمُخْتصْ), ghoiru mukhtas adalah harfun yang datang kepada isim dan fiil
Contoh kalimat ghoiru mukhtas pada isim dan fi’il
1. Mata ja a nasrullah? (مَتَى جَاءَ نَصْرُالله) (kapan datangnya pertolongan Allah?)
2. Hal dakhola Muhammad? (هَلْ دَخَلَ مُحَمَّد؟) (apakah sudah masuk Muhammad?)