Di dalam nadhoman kitab alfiyah ibnu malik, terdapat nadhoman yang menjelaskan tentang syibh Jamak Mudzakkar salim atau lafadz-lafadz yang menyerupai jamak mudzakkar salim dan Lafadz yang mulhaq pada jamak midzakkar salim, sebagaimana tertulis di dalam nadhoman kitab alfiyah ibnu malik sebagai berikut :
وَشِبْهِ ذَيْنِ وَبِه عِشْرُوْنَ وَبَابُهُ اُلْحِقَ وَالْاَهْلُوْنَ
Artinya : Dan lafadz-lafadz yang menyerupai keduanya, dan disamakan dengan I’robnya jamak mudzakkar salim, yaitu lafadz عِشْرُوْنَ dan babnya lafadz الْاَهْلُوْنَ
اُولُو وَعَالَمُوْنَ عِلِّيُونَا وَاَرَضُوْنَ شَدَّ وَالسِّنُوْنَا
Artinya : lafadz اُولُو , lafadz عَالَمُوْنَ, lafadz اَرَضُوْن yang syadz dan lafadzالسِّنُوْنَا .
وَبَابُهُ وَمِثْلَ حِيْنٍ قَدْيَرِدْ ذَاالبَابُ وَهُوَ عِنْدَ قَوْمٍ يَطَّرِدْ
Artinya : dan babnya terkadang I’robnya seperti hiina (حِيْنٍ) dan I’rob tersebut menurut ulama’ Nahwu hukumnya terlaku (Muthorrid).
Penjelasan nadhoman tersebut menurut ustadz ahmad hamdani as sidani sebagai berikut
Nadhoman pertama Lafadz yang mulhaqnya jamak mudzakkar salim itu diantaranya.
- Lafadz عِشْرُوْنَ وَبَابُهُ sebab tidak mempunyai mufrod. (Bisa difahami bukan? Adakah bentuk mufrod dari isyruuna, arba’uuna sampai tis’uuna? Karena itu, isyruuna wa babuhu termasuk syibh (menyerupai) jamak mudzakkar salim)
- Lafadz الْاَهْلُوْنَ, sebab bukan alam dan juga bukan sifat
- Lafadz اُولُو, sebab tidak mempunyai mufrod (bentuk tunggal)
- Lafadz عَالَمُوْنَ, sebab mufrodnya lafadz umum
- Lafadz عِلِّيُونَا, sebab adalah mufrod
- Lafadz اَرَضُوْن, sebab berubah dari harokat mufrodnya (ardhun) yang mua’annas dan tidak mempunyai akal
- Lafadz السِّنُوْنَا , sebab mufrodnya itu ta’ ta’nis ya’ dan ghoiru ‘aqil (tidak berakal)
Dan babnya lafadz sinuuna seperti lafadz ‘idhuuna (عِضُوْنَ), ‘izuuna (عِزُوْنَ), tsibuuna (ثِبُونَ), mufrodnya adalah عِضَةٌ, عِزَةٌ, ثَبَةٌ dan sesamanya.
Penjelasan Nadhoman Kedua dan Ketiga
Kadang-kadang lafadz وَبَابُهُ السِّنُوْنَا itu berlaku sebagaimana lafadz (حِيْنٍ), artinya di I’robi dengan harokat dan nun yang akhir. Dan ya’ nya ditetapkan. Seperti ayat اللّهُمَّ اجْعَلْهَاعَلَيْهِمْ سِنِيْنَاكَسِنِيْنِ يُوسُفَ (Ya Allah jadikanlah atas kaumnya tahun-tahun krisis, seperti tahun-tahun krisisnya nabi yusuf.), demikian ini menurut sebagian qoum berlaku kepada jamak mudzakkar salim yang haqiqi dan mulhaq.
Faidah jamak mudzakkar salim yang haqiqi adalah lafadz makna lebih banyak dari dua dan tidak berubah dari lafadz mufradnya.
Dari penjelasan uraian di atas semoga kita bisa memahami lafadz-lafadz apa saja yang menyerupai jamak mudzakkar salim. Walaupun ditulis menyerupai atau syibh. Lafadz tersebut tetap dikategorikan jamak mudzakkar salim.