Di dalam kitab alfiyah ibnu malik dijelaskan bahwa tanda rofa’ adalah dhommah, tanda nashob adalah fathah, tanda jar adalah kasroh dan tanda jazm adalah sukun sebagaimana tertulis di dalam nadhoman alfiyah .farfa’ bidhommin wanshiban fathan wa jur kasron kadzikrullahi abdahu yasur, waj zim bitaskin wa ghoiru ma dzukir yanuubu nahwu ja akhu bani namir
فَارْفَعْ بِضَمَ وَانْصِبَنْ فَتْحَاً وَجُرْ ¤ كَسْــــــرَاً كَــذِكْرُ اللَّهِ عَبْــدَهُ يَسُـرْ
وَاجْزِمْ بِتَسْكِيْنٍ وَغَيْرُ مَا ذُكِرْ ¤ يَنُــوْبُ نَحْوُ جَا أَخْــو بَنِي نَمِــرْ
Artinya : Rofa’kanlah dengan dhommah, nashobkanlah dengan fathah dan jarkanlah dengan kasroh, seperti lafadz dzikrullaha ‘abdahu yasur
Dan jazmkanlah dengan sukun, selain ke 4 tanda tersebut maka dihukumi niyabah (pengganti) seperti lafadz Jaa akhu bani namir.”
Penjelasan nadhoman alfiyah tersebut menurut ustadz hamdani as sidogiri ” semua i’rob itu mempunyai tanda sendiri-sendiri, I’rob rofa’ beralamat dhommah, I’rob nashob beralamat fathah, I’rob Jar ber’alamat kasroh, di contohkan dalam nadhoman dzikrullahi abdahu yasur, I’rob Jazm beralamat sukun nahwu lam ya’lam ‘alamat itu semua adalah alamat yang asli.
(Wa ghoiru ma dzukir) selain alamat-alamat yang asli tersebut di anggap alamat yang mengganti dari alamat yang asli, umpama i’rob rofa‘ tidak memakai ‘alamat dhommah, i’rob jar tidak memakai alamat kasroh maka itu bukan alamat asli, seperti contoh dalam nadhim ja akhu bani namir, lafadz akhu dirofa’kan memakai alamat wawu, lafadz bani dijarkan memakai alamat ya’ dan lain sebagainya.
Dari Nadhoman alfiyah tersebut bisa diperoleh pemahaman bahwa tanda i’rob yang asli adalah ada 4, yakni i’rob rofa‘ dengan dhommah, I’rob Nashob dengan tanda fathah, I’rob Jar dengan tanda kasroh, dan I’rob Jazm dengan tanda sukun.
Seperti contoh kalimat yang menggunakan tanda i’rob asli di bawah ini
- تِلْكَ اَقْلَامٌ artinya itu bulpen-bulpen, زَيْدٌضَرَبٌ Artinya Zaid telah memukul, kata zaidun dan aqlamun mempunyai harokat dhommah di akhir kata, sehingga kedua kalimat tersebut terdapat tanda i’rob rofa‘
- كَتبْتُ كِتَابًا Artinya Saya telah menulis buku, اِشْتَرَيْتُ حِصَانً Artinya Saya telah membeli kuda, kata kitaaban dan khisoonan mempunyai harokat fathah di akhir kata. sehingga kedua kalimat tersebut terdapat tanda i’rob nashob.
- قَلَمِي عَلَى الكُتُبِ Artinya bulpen saya diatas buku-buku, كِتَبِي عَلَى الْكِتابِ Artinya bukuku diatas buku, kata kutubi dan kitaabi mempunyai harokat kasroh di akhir kata, sehingga kedua kalimat tersebut terdapat tanda i’rob jar.
- اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ Artinya Bukankah kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?, مَاتَكْتُبْ اَفْعَلْ artinya Apa yang kamu tulis lakukanlah!”. Kata Nasroh dan af’al mempunyai harokat sukun di akhir kata, sehingga kedua kalimat tersebut terdapat tanda I’rob Jazm.
Tabel 1.0. Contoh kalimat dengan tanda i’rob yang asli |
- Dengan tanda wawu, tanda alif dan nun pada i’rob rofa‘,
- Dengan tanda alif, kasroh, huruf ya’ dan terbuangnya nun pada I’rob Nashob
- Dengan tanda huruf ya’ dan kasroh pada i’rob Jar atau I’rob Khofadh
- Dengan menghilangkan huruf ‘illat dan huruf nun pada i’rob Jazm
Contoh kalimatnya sebagai berikut
- ضَرَبَ زَيْدَانِ artinya Telah memukul 2 orang zaid, دَخَلَ مُسْلِمَانِ artinya telah datang dua orang muslim, zaidaani dan muslmaani adalah contoh i’rob rofa’ dengan huruf alif dan nun.
- هَذِهِ الفَاكِهَةَ لِفَاطِمَةَ artnya Buah ini untuk fatimah, زُرْتُ اِلَى اَخِيْكَ artinya saya berkunjung ke saudaramu, akhiika adalah contoh i’rob jar dengan huruf ya’ lifathimata adalah contoh i’rob jar dengan harokat fathah.
- نَصَرْتُ مُسْلِمَاتٍ Artinya Saya telah menolong muslim-muslim perempuan yang mana kaliamt terebut adalah contoh i’rob nashob dengan harokat kasroh, رَأَيْتُ المُؤْمِنِيْنَ artinya saya melihat banyak orang mukmin, di mana tanda i’rob nashobnya adalah huruf ya’.
- لَمْ يَرْمِ asalnya يَرْمِى artinya dia belum melempar, dimana tanda i’rob jazm adalah dengan membuang huruf ya; لَمْ يَأْمُلُوْ asalnya يَأْمُلُوْنَ artinya dia belum melakukan, di mana tanda i’rob jazmnya adalah dengan membuang huruf nun.
Tabel 1.1. Contoh kalimat dengan tanda I’rob yang tidak asli (pengganti) |