Di dalam kitab alfiyah ibnu malik, terdapat nadhoman yang menjelaskan tentang tanda I’rob Jar dan Rofa’ pada isim mu’tal, sebagaimana berikut wa sammi mu’tallan minal asmaa I ma kal musthofa wal murtaqo makarima, fal awwalul I’roobu fihi qpddiron jami’uhu wahuwal ladzi qod qushiro, wa tsaniy manqushun wa nashbuhu dhoharun wa rof’uhu yunwa kadza aidhon yujarru
وَسَمِّ مُعْتَلًّامِنَ الْأَسْمَاءِمَا كَالْمُصْطَفى وَالْمُرْتَقِى مَكَارِمَا
Artinya : “Namakanlah dengan isim mu’tal dari setiap isim yang seperti lafadz لْمُصْطَفى (musthofa) dan lafadz الْمُرْتَقِى (murtaqo) di dalam beberapa kemuliaan
فَالْأَوَّلُ الْاِعْرَابُ فِيهِ قُدِّرَا جَمِيعُهُ وَهُوَ الَّذِى قَدْقُصِرَا
Artinya : “Lafadz yang awal لْمُصْطَفى (musthofa)semua I’robnya ditaqdirkan (dikira-kirakan) dan dinamakan dengan isim maqshur
وَالثَّانِى مَنْقُوْصٌ وَنَصْبُهُ ظَهَرَّ وَرَفْعُهُ يُنْوى كَذَا اَيْضًايُجَرُّ
Artinya : “Lafadz yang kedua الْمُرْتَقِى (murtaqo) dinamakan isim manqush, tanda nashobnya isim manqush ditampakkan sedang tanda I’rob Rofa’ dan jarnya dikira-kirakan.
Penjelasan Menurut Ustadz Hamdani As Sidani sebagai berikut :
Isim yang sebagiannya lafadz musthofa dan lafadz murtaqo itu disebut isim mu’tal, lafadz mustofa adalah isim yang akhirnya berupa alif lazimah, lafadz murtaqi adalah isim yang akhirnya berupa ya’ lazimah, yang jatuh setelah harokat kasroh
Isim yang pertama mustofa, semua I’robnya dikira-kirakan kepada alif, dan disebut isim maqshur, seperti contoh جَاءَ الْمُصْطَفَى (Musthofa telah datang). رَاَيْتُ الْمُصْطَفَى (saya telah melihat mustofa), مَرَرْتُ بِاالْمُصْطَفَى (saya dilewati oleh mustofa).
Isim yang kedua murtaqo, I’rob nashobnya dijelaskan, I’rob rofa’ dan jarnya dikira-kirakan dan disebut isim manqush, جَاءَ الْمُرْتَقِى , رَاَيْتُ الْمُرْتَقِى , مَرَرْتُ بِاالْمُرْتَقِى.
Jadi menurut penjelasan ustadz Hamdani bahwa apabila terdapat lafadz atau isim yang huruf akhirnya berupa alif lazimah, maka tanda I’rob nashob, I’rob jar dikira-kirakan
Begitu juga apabila terdapat lafadz yang huruf akhirnya berupa huruf ya’ lazimah yang jatuh setelah harokat kasroh seperti kata murtaqo, maka tanda I’rob rofa’ dan jarnya juga dikira-kirakan
Contoh isim mu’tal yang lain seperti pada الفَتَى (pemuda) dan القَضِى (hakim)
- جَاءَ الفَتَى artinya telah datang pemuda, tanda I’rob rofa’nya dikira-kirakan
- رَاَيْتُ الفَتَى artinya saya melihat pemuda, tanda I’rob rofa’nya dikira-kirakan
- مَرَرْتُ بِاالفَتَى artinya saya dilewati oleh pemuda, tanda I’rob jarnya dikira-kirakan
Contoh isim mu’tal yang terdapat huruf ya’ lazimah pada kata القَضِى (hakim)
- مَرَرْتُ بِاالقَضِى artinya saya dilewati oleh hakim, tanda I’rob jarnya dikira-kirakan
- رَاَيْتُ القَضِى artinya saya melihat hakim, tanda I’rob rofa’nya dikira-kirakan
- جَاءَ القَضِى artinya telah datang hakim, tanda I’rob rofa’nya dikira-kirakan