Di dalam kitab alfiyah ibnu malik, terdapat nadhoman yang menjelaskan tentang dhomir rofa’ yang mustatir, sebagaimana berikut wa min dhomiiri rrof’I ma yastatiru kaf’al uwafiq naghtabit idz tasykuru
وَمِنْ ضَمِيْرِ الرَّفْعِ مَايَسْتَتِرُ كَافْعَلْ اُوَافِقْ نَغْتَبِطْ اِذْتَشْكُرُ
Artinya : “ dan sebagian dari dhomir rofa’ itu ada yang mustatir, seperti lafadz if’al (اِفْعَلْ), uwafiq (أُوَافِقْ), naghtabit dan tasykuru (نَغْتَبِطْ تَشْكُرُ).
Penjelasan Menurut Ustadz Hamdani As Sidani sebagai berikut :
Dhomir yang mahal rofa’ itu ada yang baris dan ada yang mustatir. Dhomir baris adalah dhomir yang bisa diucapkan oleh lisan seperti dhomir alif, dhomir wawu dan dhomir nun seperti pada lafadz I’lamaa, I’lamuu dan I’lamna. Adapun dhomir mustatir adalah dhomir yang tidak bisa diucapkan dengan lisan, seperti dhomir ya’ lafadz if’al, seumpama diucapkan berupa lafadz anta, demikian juga dhomir ya’ lafadz naghtabith, dan lafadz tasykuru, umpama diucapkan berupa lafadz nahnu dan anta.
Menurut penjelasan ustadz hamdani as sidani yang dimaksud dengan dhomir ya’ lafadz if’al adalah fi’il amr yang mufrod mudzakkar. Seperti lafadz if’al (اِفْعَلْ) bekerjalah kamu seorang laki-laki. Isim dhomir pada lafadz ini wajib disimpan yang taqdirnya lafadz anta (kamu).
Sedangkan lafadz uwafiqu (أُوَافِقْ) yang berarti saya mencocoki adalah isim dhomir yang lafadznya اَنَا menunjukkan arti mutakallim (orang yang berbicara).
Lafadz naghtabit (نَغْتَبِطْ) yang artinya kita ingin, adalah isim dhomir dengan kata ganti نَحْنُ
Lafadz tasykuru (تَشْكُرُ) yang artinya kamu bersyukur, adalah isim dhomir dengan kata ganti اَنْتَ
Contoh dhomir rofa’ yang mustatir yang lain seperti
- اِفْتَحْ artinya bukalah, . Isim dhomir pada lafadz ini taqdirnya lafadz anta (kamu).
- اِعْلَمْ artinya ketahuilah, Isim dhomir pada lafadz ini taqdirnya lafadz anta (kamu).
- نَفْتَحُ artinya kami membuka, adalah isim dhomir dengan kata ganti نَحْنُ
- تَكْتُبُ artinya kami menulis, adalah isim dhomir dengan kata ganti اَنْتَ