Nadhoman dalam bab mu’rob dan mabni di kitab alfiyah ada yang berbunyi wal mu’robu asma I ma qod salima min syabahil hurufi kardhin wa suma tertulis dalam bahasa arab sebagai berikut
وَمُعْرَبُ الْاَسْمَاءِمَاقَدْسَلِمَا مِنْ شَبَهِ الْحَرْفِ كَاَرْضٍ وَسُمَا
artinya adalah “isim yang mu’rob yaitu kalimah isim yang selamat dari keserupaan dengan kalimat huruf seperti lafadz ardhin dan suma.”
Penjelasan menurut Ustadz Muhammad As Sidani :Isim yang mu’rob adalah isim yang tidak serupa dengan kalimat huruf dengan serupa yang kuat, nahwu lafadz ardhin dan suma, dengan 2 contoh ini memberikan isyarat bahwa isim mu’rob itu ada dua macam 1. Isim mu’rob yang shohih dan 2. Isim mu’rob yang mu’tal.
Gambar 1.0 Pembagian Isim Mu’rob |
Pengertian dan Contoh Isim Mu’rob Shohih dan Isim Mu’rob Mu’tal
#Isim mu’rob shohih adalah isim yang terlihat jelas I’robnya (perubahan harokat pada kata). Seperti lafadz ardhun (اَرْضٌ) yang apabila terdapat huruf jar maka menjadi majrur seperti lafadz kaardhi (كَاَرْضِ) fil ardhi (فِى الاَرْضِ) contoh kata lain yang terdapat isim mu’rob shohih terdapat pada kata kitabun, baitun, ustadzun.
Contoh kalimat isim mu’rob shohih
اَكْتُبُ فِى الْكِتَابِ (Saya menulis di buku) tanda I’robnya adalah kasroh, sehingga kejelasan tanda I’rob tersebut menunjukkan bahwa kitabun termasuk Isim mu’rob shohih
الخَلِيْفَة عَلَى الْاَ رْضِ (Kholifah di bumi) tanda I’robnya adalah kasroh, sehingga kejelasan tanda I’rob tersebut menunjukkan bahwa ardhun termasuk Isim mu’rob shohih
ذَهَبْتُ اِلَى الْبَيْتِ (Saya telah pergi ke rumah) tanda I’robnya adalah kasroh, sehingga kejelasan tanda I’rob tersebut menunjukkan bahwa baitun termasuk Isim mu’rob shohih
#Isim mu’rob mu’tal adalah isim yang I’robnya tidak terlihat bahkan hanya dikira-kirakan saja seperti lafadz suma( سُمَا), fataa (فَتَى), Qodhi (اَلقَاضِي).
Contoh kalimat Isim mu’rob mu’tal sebagai berikut :
جَاءَالْفَتَى (Telah datang pemuda) al fataa tanda I’robnya dikira-kirakan karena tidak terlihat fathah atau dhommah.
رسالة إلى القاضي (risalah ilal qodhi) artinya surat untuk hakim. Al qodhi tanda I’robnya dikira-kirakan karena tidak terdapat tanda jarr atau majrur di akhir kata