Mengapa Nazi Jerman membenci yahudi?
Untuk menjawabnya dengan jelas: tidak ada alasan yang sah atau rasional atas kebencian terhadap orang Yahudi di Jerman. Permusuhan itu didasarkan pada antisemitisme — prasangka irasional, ketakutan, dan teori konspirasi yang disebarkan dan dimanipulasi, terutama oleh rezim Nazi.
Berikut adalah 4 hal yang menyebabkan kebencian Nazi Jerman terhadap yahudi berkembang:
1. Sejarah panjang antisemitisme di Eropa
Selama berabad-abad sebelum munculnya Jerman Nazi, orang Yahudi di Eropa sering dijadikan kambing hitam atas berbagai masalah sosial — disalahkan atas penyakit, kesulitan ekonomi, atau bahkan dituduh membunuh Yesus (tuduhan palsu yang dikenal sebagai deicide).
Mereka sering diusir dari kota-kota, dipaksa hidup di ghetto, dan dilarang bekerja di banyak profesi.
2. Jerman setelah Perang Dunia I
Setelah kalah dalam Perang Dunia I (1918), Jerman mengalami kehancuran ekonomi, penghinaan nasional, dan kekacauan politik.
Banyak rakyat Jerman ingin mencari seseorang untuk disalahkan atas penderitaan mereka.
Partai Nazi, yang dipimpin oleh Adolf Hitler, mengklaim bahwa orang Yahudi bertanggung jawab atas kekalahan dan masalah ekonomi Jerman — tuduhan yang sepenuhnya tidak benar, namun sebagian orang mempercayainya karena kondisi sulit saat itu.
3. Ideologi Nazi
Hitler dan para pengikutnya membangun gerakan mereka di atas ideologi rasis yang membagi umat manusia menjadi ras “unggul” dan “rendah”.
Mereka secara keliru mengajarkan bahwa bangsa Jerman (ras Arya) adalah yang paling unggul, sedangkan orang Yahudi adalah ancaman bagi kemurnian ras, persatuan nasional, dan kebudayaan.
Kaum Nazi menyebarkan propaganda melalui sekolah, surat kabar, film, dan rapat umum besar untuk membalikkan opini masyarakat Jerman agar membenci orang Yahudi.
4. Hasilnya: Holocaust
Kebencian ini mencapai puncaknya dalam Holocaust, yaitu pembunuhan sistematis terhadap enam juta orang Yahudi dan jutaan korban lainnya (seperti etnis Roma, bangsa Polandia, penyandang disabilitas, dan lain-lain) selama Perang Dunia II (1939–1945).
Peristiwa ini tetap menjadi salah satu kejahatan terbesar dalam sejarah manusia — akibat dari kebohongan, ketakutan, dan kebencian yang dijadikan kebijakan negara.
Kesimpulan :
Kaum Nazi tidak memiliki alasan yang benar — mereka menciptakan alasan palsu berdasarkan prasangka dan propaganda yang telah lama ada untuk membenarkan tujuan politik mereka. Ini menjadi pengingat kuat betapa berbahayanya kebencian dan disinformasi ketika disebarkan oleh mereka yang berkuasa.









