Menu

Mode Gelap
Bentuk jamak kata (أَخٌ) Akhun adalah … Bentuk jamak kata (أُخْتٌ) Uhtun adalah … Bentuk jamak kata (اِبْنٌ) Ibnun adalah … Bentuk jamak kata (بِنْتٌ) Bintun adalah … Bentuk jamak kata (أُمٌّ) Ummun adalah Bentuk jamak kata (أَبٌ) Abun adalah …

ekonomi

8 Saham di BEI yang diprediksi memiliki potensi dividen 2025/2026

khoiribadge-check


8 Saham di BEI yang diprediksi memiliki potensi dividen 2025/2026 Perbesar

Berikut adalah 8 saham di BEI yang diprediksi memiliki potensi dividen rutin dan yield menarik untuk 2025/2026, lengkap dengan data dan catatan pentingnya. Informasi berdasarkan publikasi pasar hingga pertengahan tahun 2025 namun bukan menjadi jaminan masa depan, tapi bisa menjadi referensi sebagai acuan pengambilan kebijakan di masa mendatang. Beberapa perhitungan peramalan selalu menggunakan data masa lalu untuk mengambil kegiatan di masa mendatang.

Saham di BEI yang diprediksi memiliki potensi dividen 2025/2026

Berikut adalah 8  Saham dengan potensi dividen dan yield menarik :

| Kode | Nama Emiten | Perkiraan Yield / Data Terkini | Kelebihan & Catatan |

1.) PTBA (Bukit Asam Tbk)| Emiten pertambangan batu bara | Yield historis ~15,6 % berdasarkan data awal 2025. | Telah rutin membagikan dividen tiap tahun; prospeknya tergantung harga batu bara global dan regulasi lingkungan. Risiko terhadap fluktuasi harga komoditas. |

2.) ITMG (Indo Tambangraya Megah Tbk)| Batu bara / tambang | Yield historis ~12,6 %.| Juga rutin bagi dividen. Namun tergantung kestabilan permintaan dan harga batubara serta kebijakan pajak atau ekspor. |

3.) ASII (Astra International Tbk)| Konglomerasi (otomotif, distribusi, alat berat) | Yield historis sekitar 10-11 %.| Kekuatan merek dan diversifikasi bisnis mendukung. Tapi otomatis usaha & kondisi ekonomi domestik berpengaruh besar, misalnya permintaan otomotif. |

4.) BBRI (Bank Rakyat Indonesia Tbk) | Perbankan | Prediksi yield ~8-9 %. Contoh: yield 8,13 % untuk dividen tahun buku 2024. | Bank besar + likuiditas tinggi; stabil. Risiko: suku bunga, kredit bermasalah, regulasi perbankan. |

5.) BMRI (Bank Mandiri Tbk)| Perbankan | Yield historis juga cukup tinggi (BMRI punya yield di atas 10 % dalam beberapa data).| Kekuatan sebagai bank besar, memiliki basis nasabah luas. Tapi seperti bank lain, sensitif terhadap kondisi ekonomi, suku bunga, inflasi, dan regulasi. |

6.) UNTR (United Tractors Tbk) | Alat berat / pertambangan | Yield historis di atas 9 % dalam beberapa laporan.| Diversifikasi usaha (alat berat, konstruksi, jasa tambang). Tergantung proyek infrastruktur, siklus pertambangan, dan harga komoditas. |

7.) PGAS (Perusahaan Gas Negara Tbk)| Utilitas (gas) | Yield historis hampir 9,8 %. ([Bareksa.com][1]) | Usaha utilitas cenderung lebih stabil. Risiko: regulasi tarif gas, investasi infrastruktur, kondisi ekonomi makro. |

8.) UNVR (Unilever Indonesia Tbk) | Konsumer | Yield ~9,8 % historis dalam daftar emiten yield tinggi. ([Bareksa.com][1]) | Produk konsumsi biasanya stabil; permintaan konsumen tetap meski ekonomi lesu. Risiko: biaya bahan baku, persaingan, perubahan selera konsumen. |

Catatan Penting dan Risiko

Berikut adalah 5 catatan penting dan risiko dari 8 Saham di atas sebagai berikut :

  1. Perubahan Harga Komoditas : Untuk saham tambang seperti PTBA dan ITMG, perubahan harga batu bara global punya dampak besar terhadap laba dan kemampuan membayar dividen.
  2. Regulasi & Pajak: Kebijakan pemerintah (pajak, ekspor impor, tarif gas, lingkungan) bisa mengubah prospek dividen.
  3. Payout Ratio: Perusahaan harus dapat menjaga profit cukup untuk membayar dividen rutin. Jika laba turun, bisa jadi dividen dikurangi.
  4. Likuiditas & Volatilitas : Saham dengan yield tinggi kadang punya likuiditas yang lebih rendah atau harganya fluktuatif — bisa berisiko kalau perlu menjual cepat.
  5. Kondisi Ekonomi Makro: Inflasi, suku bunga, nilai tukar, dan kondisi global bisa mempengaruhi kinerja perusahaan & daya beli konsumen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Suku bunga The Fed berpengaruh terhadap harga emas

6 November 2025 - 14:06 WIB

Cara jual beli saham dalam beberapa menit dengan aplikasi Ajaib atau Bareksa

3 November 2025 - 15:19 WIB

Akronim IWAPI, Maksud dan Tujuan

31 Oktober 2025 - 07:59 WIB

Trump bertemu Xi Jinping dan pemotongan suku bunga The Fed

30 Oktober 2025 - 20:48 WIB

Harga saham GOTO meningkat 4 rupiah per lembarnya pada 30 Oktober 2025

30 Oktober 2025 - 20:44 WIB

Trending di Berita