Cerita makan roti di bahasa Inggris dan artinya di bahasa Indonesia, Adapun cerita dalam Bahasa Indonesia kami tulis dalam font miring untuk memudahkan anda mempelajarinya, sementara teks bahasa Inggris akan kami pertebal.
The story of eating bread
Cerita makan roti
One sunny morning, Dewi woke up to the smell of freshly baked bread. She entered the kitchen and saw a warm loaf sitting on the table. Her mother had baked it early in the morning, just as Dewi liked it—soft on the inside, with a golden, crispy crust.
Pada suatu pagi yang cerah, Dewi terbangun karena mencium aroma roti yang baru dipanggang. Ia masuk ke dapur dan melihat sepotong roti hangat di atas meja. Ibunya memanggangnya pagi-pagi sekali, persis seperti yang Dewi suka—lembut di dalam, dengan kulit berwarna keemasan dan renyah.
Dewi sat down, cut a thick slice, and spread some butter on it. The butter melted quickly, and the bread smelled even more delicious. She took a bite and smiled. It was warm, and comforting, and reminded her of weekends at her grandmother’s house.
Dewi duduk, mengiris roti dengan tebal, dan mengoleskan mentega di atasnya. Menteganya meleleh dengan cepat, dan aroma rotinya semakin harum. Ia menggigitnya dan tersenyum. Roti itu hangat, menenangkan, dan mengingatkannya pada akhir pekan di rumah neneknya.
She ate slowly, enjoying every bite. It wasn’t just bread—it was a memory, a moment of peace, and a great start to her day.
Ia makan perlahan, menikmati setiap gigitannya. Itu bukan sekadar roti—itu adalah kenangan, momen kedamaian, dan awal yang baik untuk harinya.