Di dalam kitab alfiyah ibnu malik, terdapat nadhoman yang menjelaskan tentang lafadz yang diathofkan apabila lam alif tidak diulangi, sebagai berikut wal athfu in lam tatakarrir la uhkuma lahi bima lin na’ti dzil fashlin tumaa wa a’thi lama’ hamzathi istifhaamiin ma tastahiqqu dunal istifham wa syaa ‘a fi dzal baab isqothul khobari idzal murodu ma’ suqu thihi dhoharo
وَالْعَطْفُ اِنْ لَمْ تَتَكَرَّرْ لَا اُحْكُمَا لَهُ بِمَا لِلنَّعْتِ ذِالْفَصْلِ انْتَمَى
Artinya : lafadz yang diathofkan (pada isimnya lam alif yang mabni) apabila lam alif tidak diulangi, maka dihukumi seperti hukumnya na’ats yang mempunyai pemisah (dibaca rofa’ dan nashob) dan tidak diperbolehkan mabni
وَاَعْطِ لَامَعْ هَمْزَةِ اسْتِفْهَامِ مَاتَسْتَحِقُّ دُوْنَ الأَسْتِفْهَامِ
Artinya : berikanlah pada lam alim yang bersamaan hamzah istifham hukum-hukum yang dimiliki lam alif tanpad bersamaan hamzah istifham
وَشَاعَ فِى ذَا الْبَابِ اِسْقَاطُ الْخَبَرِ اِذَا المُرَادُ مَعْ سُقُوْطِهِ ظَهَرَ
Artinya : dan masyhur pada bab lam alif linafyil jinsi membuang pada khobar apabila makna yang dikehendaki itu sudah jelas bersamaan membuangnya.
Penjelasan nadhoman pertama (wal ‘athfu in lam ,,,) isim yang di athofkan kepada kepada isimnya lam alif yang mabniy fathah, apabila tidak diulangi maka isim itu di hukumi seperti hukumnya na’ats yang pisah dari sesamanya lam alif ya itu yang dibaca rofa’ dan nashob, contoh لَارَجُلٌ وَمْرَأَةً فِى الدَارِ atau وَمْرَأَةً فِى الدَارِ
Penjelasan nadhoman kedua (wa a’thi la ma’ hamzatin,,,) la linafsil jinsi yang di barengi dengan hamza istifham itu masih tetap di beri hukum sebagian hukum-hukum yang diberikan kepada la lainafsil jinsiy yang tidak di barengi hamzah istifham, yaitu ber’amal menashobkan isim merofa’kan khobar dan hukum-hukum lainnya, contoh اَلَاعُمْرٌ وَلِيَّ مُسْتَطَاعٌ رُجُوْعُهُ lafadz ‘umro menjadi isimnya lam alif, dan lafadz mustatho’un menjadi khobarnya.
Penjelasan nadhoman ketiga (wa sya’a fi dzal babi,,,) khobarnya la linafsil jinsi itu banyak yang dibuang apabila yang dimaksud kalam itu sudah di mengerti mukhotob walaupun khobarnya lam alif dibuang, karena ada di dalil yang menunjukkan di muka contohnyua ada orang bertanya kepada anda, هَلْ مِنْ رَجُلٍ قَائِمٌ؟ lalu kamu menjawab, لَا رَجُلَ اى لَارَجُلَ قَائِمٌ yang paling banyak terjadi pembuangan khoibarntya lam alif itu apabila berkumpul dengan lafadz illa, contoh لَااِلَهَ اِلَّا اللَّهُ اى لَا الَه مَعْبُوٍدٌ بِحَقٍّ اِلَّااللّهُ