Apa itu Sifat Asosiatif?
Pada kelas 7 SMP diajarkan tentang materi sifat Asosiatif, pengertian sifat asosiatif adalah sifat dari beberapa operasi biner, apabila terdapat pengaturan atau perubahan tanda kurung dalam ekspresi yang tidak mengubah hasilnya. Sifat asosiatif disebut juga sifat pengelompokan. Rumus sifat asosiatif adalah a + (b + c) = (a + b) + c. dimana dari rumus tersebut anda bisa melihat perubahan tanda kurung di sisi kiri dengan tanda kurung di sisi kanan sama sekali tidak merubah hasil perhitungan matematikanya.
Contoh Perhitungan Sifat Asosiatif
Berdasarkan rumus sifat Asosiatif a + (b + c) = (a + b) + c, maka berikut contoh perhitungan sifat Asosiatif
1. 80 + (50 + 35) = (80 + 50) + 35
2. 10 + (25 + 30) = (10 + 25) + 30
3. 45 + (30 + 15) = (45 + 30) + 15
4. 15 + (22 + 25) = (15 + 22) + 25
5. 43 + (52 + 34) = (43 + 52) + 34
6. 16 + (20 + 15) = (16 + 20) + 15
7. 19 + (25 + 30) = (19 + 25) + 30
8. 21 + (26 + 33) = (21 + 26) + 33
9. 45 + (54 + 61) = (45 + 54) + 61
10 32 + (39 + 45) = (32 + 39) + 45
Dari kesepuluh contoh perhitungan di atas anda bisa memahami bahwa merubah lokasi angka-angka tersebut tetap memberikan hasil perhitungan yang sama. Namun sifat asosiatif ini tidak berlaku bagi operasi pengurangan.
Contoh perhitungan 100 -50 – 25 tidak sama dengan 25 – 50 – 100, apabila 100 – 50 – 25 maka hasilnya 25, sedangkan 25-50-100 = -75. Angka 25 dengan -75 berbeda. Sehingga anda bisa memahami bahwa sifat asosiatif hanya berlaku pada operasi penjumlahan bilangan bulat.
Apabila saudara mempunyai pertanyaan tentang penjelasan perhitungan tersebut silakan tulis melalui kolom komentar di bawah