Di dalam kitab alfiyah ibnu malik, terdapat nadhoman yang menjelaskan tentang pengamalan inna wa akhwatuha sebagai berikut li anna anna laita lakinna laalla ka anna aksu malikani min amalin kainna zaian alimun bi anniy kuf un walakinnabnahu dzu dhi’ni waro’a dzat tartiba illa filladzi kalaita fiiha au huna ghoirol badhi
لِإِنَّ اَنَّ لَيْتَ لَكِنَّ لَعَلَّ كَأَنَّ عَكْسُ مَالِكَانَ مِنْ عَمَلٍ
Artinya : lafadz inna. Anna , laita, lakinna, la’alla ka anna itu mempunyai amal sebaliknya
كَإِنَّ زَيْدًا عَالِمٌ بِأَنِّى كُفْءٌ وَلَكِنَّ ابْنَهُ ذُوْضِعْنِ
Artinya : seperti إِنَّ زَيْدًا عَالِمٌ artinya zaid seorang yang alim, بِأَنِّى كُفْءٌ artinya sesungguhnya saya orang yang sejajar, لَكِنَّ ابْنَهُ ذُوْضِعْنِ artinya tetapi anaknya zaid, orang yang mempunyai hati yang dengki
وَرَاعِ ذَا التَّرْتِيبَ اِلَّافِى الَّذِى كَلَيْتَ فِيْهَااَوْهُنَاغَيْرَ البَذِىْ
Artinya : Jagalah pada tertibnya inna kecuali di dalam tarkib yang khobarnya berupa jar majrur seperti lafadz لَيْتَ فِيْهَااَوْهُنَاغَيْرَ البَذِىْ
Penjelasan Menurut Ustadz Hamdani As Sidani (wa jarridan ‘asya ,,,,) inna anna laita lakinna laalla ka anna itu mempunyai ‘amal yang menjadi kebalikan dari ‘amalnya kana, kalau kana beramal merofa’kan isim menashobkan khobar, maka inna dan kawan-kawannya beramal menashobkan isim merofa’kan khobar, contoh إِنَّ زَيْدًا عَالِمٌ (artinya sesungguhnya zaid seorang yang mengetahui) dan seterusnya seperti contoh bait yang ada di atas
Penjelasan Nadhoman ketiga (wa ro’I dzat tartiba,,, )isim yang diamalkan inna wa akhowatuha itu harus tartib (isimnya di muka dan khobarnya di belakang) tidak boleh khobarnya mendahului isimnya. Kecuali dalam contoh لَيْتَ فِيْهَاغَيْرَ البَذِىْ , لَيْتَ هُنَا غَيْرَ البَذِىْ, yaitu khobarnya laita itu kawannya berupa jar majrur atau dhorof, bila demikian ini diperbolehkan khobarnya mendahului isimnya, sebab dhorof dan jar majrur itu mendapat kebebasan yang tidak diberikan pada lainnya.
Contoh kalimat dengan inna wa akhwatuha
- إِنَّ الْكِتَابَ مُهِمٌ لِلْمُسْلِمِيْنَ innal kitaba muhimmun lisl muslimiina artinya sesungguhnya kitab itu penting bagi orang-orang muslim) inna menashobkan mubtada’ yakni kitabun menjadi kitaaba, dan merofa’kan khobar yakni muhimun.
- إِنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلٌ inna muhammaan rosulun artinya Sesungguhnya muhammad itu rosul. inna menashobkan mubtada’ yakni muhammadun menjadi muhammadan, dan merofa’kan khobar yakni rosuulun.
- إِنَّ اللّهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ innallaha samii un aliimun artinya Sesungguhnya allah itu maha pendenfar lagi maha mengetahui. allah menjadi mubtada’ karena ada inna menjadi nashob, samii’un menjadi khobar sehingga dibaca rofa’
- كَأَنَّ بَيتً كَبِيْرٌ جَامِيْلٌ ka anna baitun kabirun jamilun artinya Seakan-akan rumah besar dan bagus. Lafadz Baitan diberi harokat fathah karena ada harfun kaanna yang menashobkan mubtada’ dan kabiirun dibaca dhommah karena menjadi khobar
- كَأَنَّ زَيْدً نَشِيْطٌ ka anna zaidun nasyiitun artinya Seakan-akan Zaid rajin. Lafadz zaidan diberi harokat fathah karena ada harfun kanna yang menashobkan mubtada’ dan nasyiitun dibaca dhommah karena menjadi khobar
- كَأَنَّ وَجْهَكَ بَدرٌ ka anna wajhaka badarun artinya Seakan-akan wajahmu itu rembulan. Lafadz wajha diberi harokat fathah karena ada harfun anna yang menashobkan mubtada’ dan dhomir anta dengan huruf kaf hukumnya mabni, adapun badarun dibaca dhommah karena merupakan khobar.