Apa arti Sami’a (سَمِعَ)?
Sami’a merupakan bentuk fi’il madhi. Sami’a artinya mendengar atau menyimak. Tulisan arab Sami’a adalah سَمِعَ. dimana kata Sami’a terdiri dari 3 huruf hijaiyah, yakni huruf Sin, huruf mim dan huruf ‘Ain.
Tashrif kata Sami’a mengikuti wazan fa’ila yaf’alu pada bab keempat tsulasi mujarrod. Adapun bentuk perubahan atau tashrif kata Sami’a (سَمِعَ) sebagai berikut
سَمِعَ يَسْمَعُ سَمْعًا ومَسْمَعًا فَهُوَ سَامِعٌ وَذَاكَ مَسْمُوْعٌ اِسْمَعْ لَاتَسْمَعْ مَسْمَعٌ٢
- Fi’il Madhi = (سَمِعَ) Sami’a artinya telah mendengar
- Fi’il Mudhori’ = (يَسْمَعُ) Yasma’u artinya sedang mendengar
- Masdar = (سَمْعًا) Sam’an artinya Pendengaran
- Masdar Mim = (مَسْمَعًا) Masma’an artinya sedang mendengar
- Isim Fa’il = (سَامِعٌ) Sami’un artinya Orang yang mendengar
- Isim Maf’ul = (مَسْمُوْعٌ) Masmu’un artinya yang didengar
- Fi’il Amr = (اِسْمَعْ) Isma’ artinya Dengarkanlah!
- Fi’il Nahi = (لَاتَسْمَعْ) La tasma’ artinya janganlah engkau mendengar
- Isim Makan/Isim Zaman = (مَسْمَعٌ) Masma’un artinya tempat atau waktu mendengar
Kata Sami’a (سَمِعَ) bisa berubah menjadi Sami’tu, Sami’tuma dan Sami’tum tergantung pada dhomir (kata ganti yang digunakan). Adapun perubahan kata berdasarkan dhomirnya disebut dengan tashrif lughowi, berikut ini penjelasan dan contoh tentang tashrif lughowi fi’il madhi kata Sami’a (سَمِعَ)
Tashrif Lughowi fi’il Madhi kata Sami’a (سَمِعَ)
Tashrif adalah perubahan kata, di dalam bahasa arab penggunaan kata kerja akan berubah-ubah sesuai dengan dhomir (kata ganti) yang berada di depannya, sehingga penulisan kalimat saya mendengar dengan kamu telah mendengar itu berbeda. Di bawah ini adalah penulisan Tashrif Lughowi Fi’il Madhi dengan kata Sami’a (سَمِعَ) dari kata ganti dengan huruf ana sampai nahnu, di mana perubahan bentuk fi’il madhi dengan dhomir disebut juga tashrif lughowi fi’il madhi
- هُوَ سَمِعَ huwa sami’a artinya Dia laki-laki telah mendengar
- هُمَا سَمِعَا huma sami’aa artinya Mereka laki-laki berdua telah mendengar
- هُمْ سَمِعُوا hum sami’uu artinya Mereka laki laki telah mendengar
- هِيَ سَمِعَتْ hiya sami’ats artinya Dia wanita telah mendengar
- هُمَا سَمِعَتَا huma sami’ata artinya Mereka wanita berdua telah mendengar
- هُنَّ سَمِعْنَ hunna sami’na artinya Mereka wanita telah mendengar
- اَنْتَ سَمِعْتَ anta sami’ta artinya Kamu laki-laki telah mendengar
- اَنْتُمَا سَمِعْتُمَا antuma sami’tuma artinya Kamu berdua laki-laki telah mendengar
- أَنْتُمْ سَمِعْتُمْ antum sami’tum artinya Kamu semua laki-laki telah mendengar
- أَنْتِ سَمِعْتِ anti sami’ti artinya Kamu wanita telah mendengar
- اَنْتُمَا سَمِعْتُمَا antuma sami’tuma artinya Kamu berdua wanita telah mendengar
- اَنْتُنَّ سَمِعْتُنَّ antunna sami’tunna artinya Kamu semua wanita telah mendengar
- اَنَا سَمِعْتُ ana sami’tu artinya Saya telah mendengar
- نَحْنُ سَمِعْنَا nakhnu sami’na artinya Kami telah mendengar
Contoh Kalimat dengan kata Sami’a (سَمِعَ)
Berikut adalah 7 contoh kalimat dengan kata Sami’a (سَمِعَ) di bahasa arab, adapun warna kuning kami berikan kepada kata yang menggunakan kata Sami’a (سَمِعَ), supaya memudahkan di dalam mempelajari dan memahaminya.
- قَدۡ سَمِعَ اللّٰهُ قَوۡلَ الَّتِىۡ تُجَادِلُكَ فِىۡ زَوۡجِهَا وَ تَشۡتَكِىۡۤ اِلَى اللّٰهِ ۖ وَاللّٰهُ يَسۡمَعُ تَحَاوُرَكُمَاؕ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيۡعٌ ۢ بَصِيۡرٌ qod sami’allahu qoulal latiy tujadiluka fi zaujiha wa tasytakiy ilallahi, wallahu yasma’u takhawarukuma innallahu sami’un bashirun artinya Sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu (Muhammad) tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah, dan Allah mendengar percakapan antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. Al Qur’an Surat Al Mujadilah ayat 1
- لَقَدۡ سَمِعَ اللّٰهُ قَوۡلَ الَّذِيۡنَ قَالُوۡۤا اِنَّ اللّٰهَ فَقِيۡرٌ وَّنَحۡنُ اَغۡنِيَآءُ ۘ laqod sami’allahu qoulalladziina qoluu innallaha faqirun wa nakhnu aghniyaa’u artinya Sungguh, Allah telah mendengar perkataan orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah itu miskin dan kami kaya.” Al Qur’an Surat Ali Imron ayat 181
- فَلَمَّا سَمِعَتۡ بِمَكۡرِهِنَّ اَرۡسَلَتۡ اِلَيۡهِنَّ وَاَعۡتَدَتۡ لَهُنَّ مُتَّكَـاً وَّاٰتَتۡ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِّنۡهُنَّ سِكِّيۡنًا وَّقَالَتِ اخۡرُجۡ عَلَيۡهِنَّ falamma sami’ats bimakrihinna arsalat ilaihinna wa a’tadats lahunna muttakaan wa atats kulla wakhidatin minhunna sikkinan wa qolatikhruj ‘alaihinna artinya Maka ketika perempuan itu mendengar cercaan mereka, diundangnyalah perempuan-perempuan itu dan disediakannya tempat duduk bagi mereka, dan kepada masing-masing mereka diberikan sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf), “Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka.” Al Qur’an Surat Yusuf ayat 31
- قَالُوۡا سَمِعۡنَا وَعَصَيۡنَا وَاُشۡرِبُوۡا فِىۡ قُلُوۡبِهِمُ الۡعِجۡلَ بِکُفۡرِهِمۡ Qolu sami’na wa ‘ashoina wa usyribuu fiy qulubihimul ‘ijla bikufrihim artinya Mereka menjawab, “Kami mendengarkan tetapi kami tidak menaati.” Dan diresapkanlah ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah patung) anak sapi karena kekafiran mereka.Al Qur’an Surat Al Baqoroh ayat 93.
- وَلَا تَكُوۡنُوۡا كَالَّذِيۡنَ قَالُوۡا سَمِعۡنَا وَهُمۡ لَا يَسۡمَعُوۡنَ wala takuunuu kalladziina qolu sami’na wa hum la yasma’uuna artinya dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik) yang berkata, “Kami mendengarkan,” padahal mereka tidak mendengarkan (karena hati mereka mengingkarinya). Al Qur’an surat Al Anfal ayat 21
- وَقَدۡ نَزَّلَ عَلَيۡكُمۡ فِى الۡـكِتٰبِ اَنۡ اِذَا سَمِعۡتُمۡ اٰيٰتِ اللّٰهِ يُكۡفَرُ بِهَا وَيُسۡتَهۡزَاُبِهَا فَلَا تَقۡعُدُوۡا مَعَهُمۡ حَتّٰى يَخُوۡضُوۡا فِىۡ حَدِيۡثٍ غَيۡرِهٖۤۖ wa qod nazzala ‘alaikum fil kitaabi an idza sami’tum aayaatillahi yukfaru bihaa wa yustahzaubiha fala taq’uduu ma’ahum khatta yakhudhu fi khadisin ghoirihi artinya Dan sungguh, Allah telah menurunkan (ketentuan) bagimu di dalam Kitab (Al-Qur’an) bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk bersama mereka, sebelum mereka memasuki pembicaraan yang lain. Al Qur’an Surat An Nisa’ ayat 140.
- وَلَوۡ سَمِعُوۡا مَا اسۡتَجَابُوۡا لَـكُمۡ walau sami’uu mastajaabuu lakum artinya dan sekiranya mereka mendengar, mereka juga tidak memperkenankan permintaanmu. Al qur’an Surat Fathir ayat 14