Apa itu Marfu’atul Asma?
Pengertian marfu’atul asma adalah isim-isim yang dibaca rofa’ , Isim yang dibaca rofa’ tandanya adalah terdapatnya harokat dhommah pada kata tersebut. Seperti kata zaidun, muhammadun, dan umarun. Sebagaimana tertulis di dalam nadhoman kitab jurumiyah
الْمَرْفُوْعَاتُ سَبْعَةٌ وَهِيَ الْفَاعِلُ, وَالْمَفْعُوْلُ الَّذِى لَمْ يُسَمَّ فَاعِلُهُ, وَالْمُبْتَدَأُ, وَخَبَرُهُ، وَاِسْمُ كَانَ وَأَخَوَاتِهَا, وَ خَبَرُ اِنَّ وَاَخَوَاتِهَا، وَ التَّابِعُ لِلْمَرْفُوْعٍ، وَهُوَ أَرْبَعَةُ اَشْيَاءَ النَّعْتُ، وَالْعَطْفُ, وَ التَّوْكِيْدُ، وَ الْبَدَلُ
Artinya : Isim-isim yang dirofa’kan itu ada tujuh, 1. Isim Fa’il, 2. Isim Maf’ul yang tidak disebut fa’ilnya. 3. Mubtada’. 4. Khobar mubtada. 5 Isim Kana wa akhowatuha, 6. Khobar Inna wa akhowatuha, 7. Dan yang mengikuti dirofa’kan, yaitu ada empat : Na’at, athof, taukid dan badal.
Jadi dari nadhomat kitab jurumiyah tersebut bisa difahami bahwa marfu’atul asma itu ada tujuh, yakni isim fail. Isim maf’ul yang tidak disebut fa’il, Mubtada’, Khobar mubtada, Isim Kana Wa Akhowatuha, Khobar inna wa akhowatuha, dan lafadz yang mengikuti pada isim yang dibaca Rofa’ seperti Na’at, Athof, Taukid dan Badal.
Gambar 1.0. Contoh Marfu’atul Asma dan Pengertiannya |
Contoh Marfua’tul Asma pada Fa’il
Fa’il artinya adalah pelaku, jadi pengertian Fa’il adalah orang yang melakukan pekerjaan, seperti kalimat zaid berkata di depan kelas, maka zaid adalah pelaku, dan karena fa’il termasuk marfu’atul asma (isim yang dibaca rofa’) maka zaid dibaca rofa’ dengan diberi harokat dhommah, seperti kalimat berikut قَالَ زَيْدٌ اَمَامَ الْفَصْلِ , tidak boleh dibaca qola zaidan, atau qola zaidin.
Berikut 3 contoh kalimat dengan marfu’atul asma pada Fa’il, adapun warna kuning kami berikan untuk memudahkan di dalam mempelajari dan memahaminya.
- ذَهَبَ مُحمَّدٌ اِلَى الْقَرْيَةِ Artinya Muhammad pergi ke desa
- تَكَلَّمَ اُسْتَاذٌ اَمَامَ الْفَصْلِ Artinya Ustadz berbicara di depan kelas
- زَيْدٌ قَائِمٌ اَمَامَ الْبَيْتِى Artinya Zaid berdiri di depan rumah saya
Contoh Marfua’atul Asma pada Naibul Fa’il
Naibul fa’il adalah isim marfu’ yang terletak setelah fi’il majhul (kata kerja pasif). contoh kalimatnya seperti zaid dilihat, قُرِئَ زَيْدٌ , dimana kata zaid harus dibaca rofa’ dengan tanda dhommah tain, karena terdapat fi’il majhul sebelum nama zaid.
Berikut adalah 3 contoh kalimat dengan marfu’atul asma pada Naibul Fa’il, adapun warna kuning kami berikan untuk memudahkan di dalam mempelajari dan memahaminya.
- رُئِيَ زَيدٌ فِى الْكُرْسِيِّهِ Artinya Zaid di lihat di kursinya.
- اُكْرِمَ مُحَمَّدٌ فِى الْمَكَّةِ وَ الْمَدِينَةِ Artinya Muhammad dimuliakan di mekkah dan madinah
- قُتِلَ عَلِيٌّ فِى الْمَسْجِدِ Artinya Ali dibunuh di masjid
Marfu’atul Asma pada Mubtada’
Mubtada adalah subjek di dalam sebuah kalimat, pengetian mubtada’ adalah Isim (kata benda) yang dibaca rofa’ selama disepikan dari amil lafdzi yang asli. mubtada termasuk di dalam marfu’atul asma. Maka mubtada’ diberikan harokat dhommah tain ketika di sebuah kalimat. seperti kata zaid membaca, (زَيْدٌ قَرَئٌ) maka zaid adalah mubtada’, dan zaid harus diberikan harokat dhommah tain, bukan kasroh tain atau fathah tain.
Berikut adalah 3 contoh kalimat marfu’atul asma pada mubtada’, adapun warna kuning kami berikan untuk memudahkan di dalam mempelajari dan memahaminya.
- مُحَمَّدٌ قَائِمٌ فِى الْفَصْلِ artinya Muhammad berdiri di kelas.
- قَرَئَتْ فَاطِمَةٌ كِتَابًا فِى الْمَسْجِدِ artinya Fathimah membaca buku di masjid
- كَتَبَ زَيْدٌ كِتَابًا فِى الْمَدْرَسَةِ artinya Zaid telah menulis buku di madrasah
Marfu’atul Asma Pada Khobar
Khobar adalah predikat, Pengertian Khobar adalah penjelas dari mubtada’ (subjek) yang menghasilkan faidah, seperti dalam kalimat Zaid telah membaca, telah membaca adalah khobar, karena kalimat tersebut sebagai penjelas dari Zaid, Zaid telah membaca ditulis di dalam bahasa arab زَيْدٌ قَرَئٌ , harus ditulis qoro un, tidak boleh ditulis qoro an atau qoro in.
Berikut adalah 3 contoh kalimat marfu’atul asma pada khobar, adapun warna kuning kami berikan untuk memudahkan di dalam mempelajari dan memahaminya.
- مُحَمَّدٌ اُسْتَاذٌ مِنَ المدْرَسَتِى artinya Muhammad guru dari sekolah saya, Muhammad adalah mubtada’ dan ustadzun adalah khobar.
- مُحَمَّدٌ قَائِمٌ فِى الْفَصْلِ artinya Muhammad telah berdiri di depan kelas. dimana muhammad adalah mubtada’ dan qoo imun adalah khobar (penjelas dari mubtada’)
- محَمَّدٌ حَسَنٌ artinya Muhammad itu baik, hasanun adalah khobar dari lafadz muhammad
Marfu’atul Asma Pada Isim Kana Wa Akhowatuha
Pengertian Kana wa akhowatuha adalah sekelompok kata kerja (Harfun) yang berfungsi untuk merofa’kan mubtada’ dan menashobkan khobar. Jadi apabila terdapat kana wa akhowatuha, maka mubtada’ harus dibaca rofa’ dengan tanda dhommah. Seperti kalimat كَانَ زَيْدٌ اُسْتَاذًا artinya zaid adalah seorang guru, zaid adalah mubtada’ sehingga harus diberi harokat dhommah tain.
Berikut adalah 3 contoh kalimat marfu’atul asma pada Isim Kana Wa Akhowatuha, adapun warna kuning kami berikan untuk memudahkan di dalam mempelajari dan memahaminya.
- ظَلَّ اَحْمَدٌ كَتَبًا artinya pada waktu siang Ahmad menulis, Dhola termasuk Kana Wa Akhowatuha, sehingga merofa’kan mubtada’ (ahmadun) dan menashobkan khobar (kitaban).
- اَصْبَحَ فَيْصَلٌ اِيْمَنًا artinya pada waktu pagi Faishol beriman. Ashbaha termasuk Kana Wa Akhowatuha sehingga merofa’kan mubtada’ dan menashobkan khobar.
- كَانَ فَاطِمَةٌ مُدَرِّسَةً artinya Fathimah adalah seorang pengajar, Fatimah adalah mubtada’ sehingga harus diberi harokat dhommah tain sebagai tanda I’rob rofa’ sedangkan mudarrisatan adalah khobar dan diberi harokat fathah tain.
Marfu’atul Asma Pada Khobar Inna Wa Akhowatuha
Inna wa akhowatuha apabila diterjamahkan dalam bahasa Indonesia adalah Inna dan saudaranya, Inna wa akhowatuha adalah sekelompok kata kerja (Harfun) yang berfungsi untuk menashobkan mubtada’ dan merofa’kan khobar. Seperti kalimat لَيْتَ مَسْجِدًا كَبِيْرٌ وَ سِعٌ . laita termasuk inna wa akhowatuha yang berfungsi merofa’kan khobar, kabirun dan wasi’un adalah khobar (penjelas) dari kata masjidan, karena itu kabirun harus diberikan harokat dhommah tain, tidak boleh kasroh tain atau fathah tain.
Berikut adalah contoh kalimat marfu’atul asma pada Khobar Inna Wa Akhowatuha, adapun warna kuning kami berikan untuk memudahkan di dalam mempelajari dan memahaminya
- إِنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلٌ (Sesungguhnya muhammad itu rosul) inna menashobkan mubtada’ yakni muhammadun menjadi muhammadan, dan merofa’kan khobar yakni rosuulun.
- أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ (Saya bersaksi bahwa nabi muhammad adalah utusan Allah) Lafadz Muhammadan diberi harokat fathah karena ada harfun anna yang menashobkan mubtada’ dan rosuulun dibaca dhommah karena menjadi khobar.
- . لَيْتَ مَسْجِدًا كَبِيْرٌ وَ سِعٌ artinya Seandainya masjidnya besar dan luas. Lafadz masjidan diberi harokat fathah tain karena ada harfun laita yang menashobkan mubtada’ dan Kabiirun dibaca dhommah karena menjadi khobar
4 lafadz yang mengikuti marfu’ (Na’at, Athof, Taukid dan Badal)
Terdapat lafadz yang juga dihukumi rofa’ dengan harokat dhommah apabila mengikuti kata di depannya. yaitu na’at (kata Sifat), Athaf (Kata hubung seperti dan), Taukid (kata yang menjadi penguat atau pengeasa suatu kata) dan Badal (kata pengganti).
Berikut adalah 4 contoh kalimat dengan 4 lafadz yang mengikuti marfu’. adapun warna kuning kami berikan untuk memudahkan di dalam mempelajari dan memahaminya
- هَذَا مَسْجِدٌ جَمِيْلٌ artinya ini adalah masjid yang bagus, di mana jamilun adalah kata sifat (na’at) dari masjid, sehingga jamilun termasuk lafadz yang mengikuti marfu’.
- دَخَلَ عُمَرٌ وَ مُحَمَّدٌ artinya telah masuk Umar dan Muhammad. Muhammadun harus dibaca rofa’ karena terdapat huruf wawu sebagai athof (kata sambung) di dalam kalimat tersebut. Muhammad dibaca dengan harokat dhommah tain mengikuti umarun.
- جَاءَ اَسَاتِذٌ كُلُّهُمْ artinya telah datang guru-guru semuanya, lafadz kulluhum adalah taukid (penguat) dari kalimat ja a ustadzun,
- ذَهَبَ اَبُوْكَ محَمّدٌ artinya telah pergi ayahmu Muhammad, lafadz muhammadun adalah badal dari kata abuka.