Di dalam kitab alfiyah ibnu malik, terdapat nadhoman yang menjelaskan tentang Isim Isyaroh dengan memakai huruf lam atau tidak, sebagaimana nadhoman berikut wa bi ula asyiru lijam’in muthlaqo wal maddu aula waladal bu’din thiqo bil kaafi harfan duuna laamin au ma’ahu wal laamu in qoddamtuhaa mumtani’ah
وَبِاُولَى اشِرُ لِجَمْعٍ مُطْلَقَا وَالْمَدُّ اوْلَى وَلَدَى الْبُعْدِ انْطِقَا
Artinya : dan dengan isim isyaroh ulaa, tunjukkanlah kamu kedalam jamak secara mutlaq, itu seperti mad wawu, yang lebih utama, dan dalam kondisi jauhnya musyar ilaih membuat lebih mudahnya anda.
بِالْكَافِ حَرْفًا دُوْنَ لَامٍ اَوْمَعَهْ وَاللَّامُ اِنْ قَدَّمْتُهَا مُمْتَنِعَهْ
Artinya : dengan huruf kaf tanpa huruf lam atau beserta huruf lam, adapun huruf lam apabila di dahulukan pada ha’ tasniyah, itu bisa mencegah huruf lam.
Penjelasan menurut Ustadz Hamdani As Sidani sebagai berikut : Isim Isyaroh ula itu dilalui musyar ilaih jamak secara mutlak, baik jamak mudzakkar atau jamak mu’annats, uula boleh dibaca qosr (اُوْلَى) dan boleh dibaca mad (panjang) (اُوْلَاءِ) tetapi yang lebih baik dibaca mad karena mengikuti lafadznya ahlul hijar, Allah ta’ala berfirman هٰٓاَنْتُمْ اُولَاۤءِ تُحِبُّوْنَهُمْ Artinya begitulah kamu! Kamu menyukai mereka,, Al qur’an surat Ali Imron ayat 119 bacaan qoshr itu lughotnya bani Tamim
ISim Isyaroh itu mulai dari dza sampai ula, apabila dibuat dilalui musyar ilaih yang jauh harus disambung dengan kaf huruf khitob, dengan memakai lam atau tidak. Maka di baca dza ka (ذَاكَ), atau dzalika (ذَالِكَ), tiika (تيْكَ) atau tilka (تِلْكَ) yang asalnya tilika (تِيْلِكَ), Ulaa ika (اُوْلَئِكَ) atau ulaailika (اُوْلَئِلِكَ). Lam tersebut berfaedah taukid kepada jawabnya musyar ilaih.
Isim Isyaroh tersebut apabila sudah didahului ha’ tanbih, tidak boleh ditemui dengan lam. Maka tidak boleh dibaca hudzalika (هُذالِكَ), haulailika (هؤُلَائِلِكَ) karena terlalu banyak huruf tambahan. Wawu ya’ lafadz uula itu zaidah (tambahan), bukan wawu huruf mad, maka hamzahnya tidak dibaca panjang. Faidahnya untuk membedakan antara ula dan ila ketika tidak ada harokat, bila terdapat perbedaan antara lughot ahlul hijar dan bani tamim, maka yang dipilih lughot ahlul hijar.