Di dalam kitab alfiyah ibnu malik, terdapat
nadhoman yang menjelaskan tentang alam jenis untuk nama hewan, sebagaimana
nadhoman berikut min dzaaka ummu ‘iryatin lil ‘aqrobi wa hakadza syu’alata
lisy sya’labi wa mislahu barrotun lil mabarrih kadza fajaarin ‘alamun lilfajroh
مِنْ ذَاكَ اُمُّ
عِرْيَطٍ لِلْعَقْرَبِ وَهَكَذَا ثُعَالَةٌ لِلثَّعْلَبِ
Artinya : Seperti alam اُمُّ عِرْيَطٍ untuk jenis عَقْرَبٌ
(kala jengking) begitu juga alam ثُعَالَةٌ
untuk jenisnya ثَعْلَبٌ
وَمِثْلُهُ بَرَّةُ
لِلْمَبَرَّةْ كَذَافَجَارِ عَلَمٌ لِلْفَجْرَةْ
Artinya : Dan alam بَرَّةٌ untuk
jenisnya مَبَرَّةٌ (kebaikan) begitu pula alam فَجَارٍ untuk jenisnya فَجَرَةٌ (kejelekan).
Penjelasan menurut Ustadz Hamdani As Sidani
sebagai berikut : di antara alam jenis adalah ummu ‘iryatun, alam jinsi bagi عَقْرَبٌ (kalajengking) ثُعَالَةٌ alam jinsi bagi ثَعْلَبٌ
(tupai). Barrotun alam jinsi bagi tiap-tiap yang baik. Fajaarin alam jinsi bagi
perbuatan yang buruk. Lafadz fajarin dimabnikan kasroh karena diserupakan
dengan lafadz nazalin ma’dudin (pindahan) dari lafadz فجْرَةٌ
dan نَزْلَةٌ