Apa itu Produk Yang Tidak Memenuhi Kriteria?
Pengertian produk yang tidak memenuhi kriteria adalah produk yang sudah disertifikasi halal yang terlanjur diproduksi dari bahan yang tidak disetujui kehalalannya dan atau dari fasilitas yang tidak memenuhi kriteria sistem jaminan halal. Sehingga saudara bisa memahami bahwa yang dimaksud produk yang tidak memenuhi kriteria adalah produk tersebut sudah disertifikasi halal, akan tetapi karena suatu hal yang disengaja atau tidak sengaja ternyata menggunakan bahan baku yang tidak disetujui kehalalannya sehingga bisa merubah status kehalalan produk. atau produk yang sudah disertifikasi halal diproduksi menggunakan fasilitas yang terkontaminasi bahan haram misalnya, sehingga produk tersebut menjadi haram.
Contoh studi kasus produk yang tidak memenuhi kriteria sebagai berikut
Perusahaan Kasa memproduksi roti coklat, dimana produk roti coklat perusahaan kasa sudah disertifikasi halal oleh Majelis Ulama’ Indonesia, akan tetapi disuatu hari, terdapat pelanggan yang menguji produk roti kasa yang ia beli di minimarket indomaret. Produk roti kasa ternyata menggunakan enzim dari babi, dan pembeli melaporkan hal tersebut ke minimarket tempat ia membeli. Minimarket indomaret memberitahukan hal tersebut ke perusahaan Kasa. Perusahaan Kasa karena sudah mempunyai porsedur penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria, maka segera melakukan tindakan yang diperlukan.
Bagaimana Membuat Prosedur Penanganan Produk Yang Tidak Memenuhi Kriteria?
Di dalam proses produksi biasanya ditemukan produk yang tidak memenuhi standart perusahaan, sehingga produk tersebut dibuang dan tidak dikemas untuk dijual ke konsumen, tetapi terkadang terdapat juga produk yang sudah sampai di toko atau minimarket dan sampai ke konsumen. Sehingga menyebabkan pengembalian produk ke perusahaan.
Karena terdapat kondisi tersebut maka harus ada prosedur tentang penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria, prosedur penanganan produk termasuk dalam kriteria ke sembilan dalam sistem jaminan halal. terdapat 5 persyaratan (kriteria) prosedur penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria sebagai berikut :
1.Harus terdapat definisi yang jelas tentang produk yang tidak memenuhi kriteria atau standar perusahaan, semisal perusahaan memproduksi biskuit, maka kriteria produk yang tidak standart adalah biskuit pecah, sebaran coklat tidak merata pada biskuit., atau memproduksi biskuit tanpa mengacu pada formula baku yang sudah disetujui kehalalannya oleh MUI.
2.Terdapat prosedur penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria atau tidak standar, seperti produk tidak dijual kembali ke pelanggan yang mempersyaratkan produk halal. Jika produk terlanjur dijual maka harus ditarik kembali.
3.Produk yang tidak memenuhi standart perusahaan tidak boleh di rework atau direformulasi.
4.Prosedur bersifat antisipatif , karena kemungkinan kesalahan selalu ada
5.Prosedur penanganan produk harus tertulis dan dipelihara.
Berikut contoh form penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria
Bagaimana Perusahaan Mengidentifikasi Produk yang Tidak Memenuhi Kriteria?
Perusahaan bisa mengidentifikasi produk yang tidak memenuhi kriteria dengan melakukan audit internal perusahaan, melaksanakan audit pemasok bahan baku, peralatan, dan fasilitas produksi perusahaan, melakukan pemeriksaan mutu produk secara rutin dan analisa laboratorium. dengan melakukan hal-hal tersebut, maka perusahaan bisa meminimalkan atau mengantisipasi diproduksinya produk yang tidak memenuhi kriteria.