Apa Arti Baisa (بَئِسَ)?
Baisa (بَئِسَ) termasuk kata yang berada pada bab keempat (robi’) kitab amtsilatut tashrifiyah pada baris ke empat belas. Baisa (بَئِسَ) merupakan bentuk fi’il madhi, Arti kata Baisa (بَئِسَ) adalah keburukan, kesengsaraan, kecelakaan. Adapun bentuk perubahan atau tasrif kata Baisa (بَئِسَ) sebagai berikut
بَئِسَ يَبْأَسُ بُؤْسًا ومَبْأَسًا فَهُوَ بَآئِسٌ وَذَاكَ مَبْئُوْسٌ اِبْأَسْ لَاتَبْأَسْ مَبْأَسٌ٢
- Fi’il Madhi = baisa (بَئِسَ) artinya Telah sengsara.
- Fi’il Mudhori’ = (يَبْأَسُ) yab asu artinya sedang sengsara
- Masdar = (بُؤْسًا) bu’san artinya kesengsaraan
- Masdar Mim = (مَبْأَسًا) mab asan artinya Tempat kesengsaraan (penderitaan)
- Isim Fa’il = (بَآئِسٌ) baisun artinya Orang yang sengsara
- Isim Isyaroh = (وَذَاكَ) wa dzaka artinya itu
- Isim Maf’ul = (مَبْئُوْسٌ) mab usun artinya Yang sengsara
- Fi’il Amr = (اِبْأَسْ) ib as artinya celakalah!.
- Fi’il Nahi = (لَاتَبْأَسْ) la tab as artinya janganlah engkau sengsara
- Isim Makan/Isim Zaman = (مَبْأَسٌ) Mab asun artinya tempat atau waktu kesengsaraan
Baisa (بَئِسَ) menggunakan 3 huruf hijaiyah, yakni huruf ba’, huruf hamzah dan huruf sin, Kata Baisa (بَئِسَ) bisa berubah menjadi baisat, baisata dan baisna tergantung pada dhomir (kata ganti yang digunakan). Adapun perubahan kata berdasarkan dhomirnya disebut dengan tasrif lughowi, berikut ini penjelasan dan contoh tentang tasrif lughowi fi’il madhi kata Baisa (بَئِسَ)
Tasrif Lughowi Fi’il Madhi Kata Baisa (بَئِسَ)
Tasrif adalah perubahan kata, di dalam bahasa arab penggunaan kata kerja akan berubah-ubah sesuai dengan dhomir (kata ganti) yang berada di depannya, sehingga penulisan kalimat janganlah kamu sengsara dengan janganlah kalian sengsara itu berbeda. Di bawah ini adalah penulisan Tasrif Lughowi Fi’il Madhi dengan kata Baisa (بَئِسَ) dari kata ganti dengan huruf ana sampai nahnu, di mana perubahan bentuk fi’il madhi dengan dhomir disebut juga tasrif lughowi fi’il madhi
- هُوَ بَئِسَ huwa baisa artinya Dia laki-laki telah sengsara
- هُمَا بَئِسَا huma baisa artinya Dia laki-laki berdua telah sengsara
- هُمْ بَئِسُوا hum baisu artinya Mereka laki laki telah sengsara
- هِيَ بَئِسَتْ hiya baisatartinya Dia wanita telah sengsara
- هُمَا بَئِسَتَا huma baisata artinya Dia wanita berdua telah sengsara
- هُنَّ بَئِسْنَ hunna baisna artinya Mereka wanita telah sengsara
- اَنْتَ بَئِسْتَ anta baista artinya Kamu laki-laki telah sengsara
- اَنْتُمَا بَئِسْتُمَا antuma baistuma artinya Kamu berdua laki-laki telah sengsara
- اَنْتُمْ بَئِسْتُمْ antum baistum artinya Kamu semua laki-laki telah sengsara
- اَنْتِ بَئِسْتِ anti baisti artinya Kamu wanita telah sengsara
- اَنْتُمَا بَئِسْتُمَا antuma baistuma artinya Kamu berdua wanita telah sengsara
- اَنْتُنَّ بَئِسْتُنَّ antunna baistunna artinya Kamu semua wanita telah sengsara
- اَنَا بَئِسْتُ ana baistu artinya Saya telah sengsara
- نَحْنُ بَئِسْنَا nakhnu baisna artinya Kami telah sengsara
Contoh kalimat dengan kata Baisa (بَئِسَ)
Berikut adalah 2 contoh kalimat dengan kata Baisa (بَئِسَ). Satu kalimat di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, satu kalimat lagi di dalam al qur’an surat Al Hujurat ayat 11. Adapun warna kuning kami berikan kepada kata kerja yang terdapat Baisa (بَئِسَ) supaya memudahkan di dalam mempelajari dan memahaminya.
قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ حَدِّثْنَا عَنْ الْجَنَّةِ مَا بِنَاؤُهَا قَالَ لَبِنَةُ ذَهَبٍ وَلَبِنَةُ فِضَّةٍ وَمِلَاطُهَا الْمِسْكُ الْأَذْفَرُ وَحَصْبَاؤُهَا اللُّؤْلُؤُ وَالْيَاقُوتُ وَتُرَابُهَا الزَّعْفَرَانُ مَنْ يَدْخُلُهَا يَنْعَمُ وَلَا يَبْأَسُ
Artinya : kami berkata; “Wahai Rasulullah ceritakan kepada kami tentang surga bagaimana bangunannya?” Beliau bersabda: “Bangunannya adalah tembok emas dan tembok perak, adukan semennya adalah minyak misik adzfar, kerikilnya adalah intan dan permata, lalu debunya adalah za’faron, barangsiapa masuk ke dalamnya maka dia akan merasa nikmat dan tidak ada rasa sengsara … HR. Ahmad
بِئۡسَ الِاسۡمُ الۡفُسُوۡقُ بَعۡدَ الۡاِيۡمَانِۚ وَمَنۡ لَّمۡ يَتُبۡ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوۡنَ
Artinya : … Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim. (Q.S. Al Hujurat ayat 11)