Anggapan atau pendapat bahwa “makan roti membuat orang Eropa pintar dan tinggi” adalah mitos, bukan fakta.
Roti bukan penyebab utama kecerdasan atau tinggi badan orang Eropa.
Adapun faktor genetik (keturunan) dan pola makan yang kaya akan protein hewani menjadikan orang Eropa badannya lebih tinggi daripada rata-rata orang Asia, sedangkan kepintaran atau kecerdasan dipengaruhi oleh kemudahan mereka mengakses lembaga pendidikan, keilmuan dan pelatihan. Cuaca udara yang mencapai 4 musim juga berpengaruh kepada warga Eropa supaya mereka harus pintar mengatur sumberdaya dan keuangan untuk bisa bertahan hidup di 4 musim.
Berikut 3 penjelasan yang lengkap secara ilmiah tentang mengapa makan roti bukan penyebab utama kecerdasan atau tinggi badan orang Eropa:
✅ 1. Tinggi badan dipengaruhi oleh gen dan nutrisi lengkap — bukan roti
Orang Eropa cenderung lebih tinggi karena:
- Faktor genetik (keturunan), jadi orang Eropa sejak zaman dahulu memang tinggi jadi anak keturunannya juga tinggi.
- Pola makan kaya protein hewani: susu, keju, daging, telur.
- Asupan kalsium dan vitamin D yang tinggi untuk pertumbuhan tulang.
- Kualitas kesehatan ibu hamil yang umumnya baik.
- Gaya hidup dan olahraga.
Adapun roti tidak membuat orang tinggi tetapu Roti justru lebih dominan karbohidrat, bukan nutrisi yang memicu pertumbuhan tinggi.
✅ 2. Kecerdasan tidak ditentukan oleh roti
Kecerdasan manusia dipengaruhi oleh:
- Gen.
- Lingkungan pendidikan.
- Nutrisi penting seperti omega-3 (ikan), protein, zat besi, yodium, kolin—bukan roti.
- Akses pendidikan, literasi, dan teknologi.
Roti hanya sumber energi, bukan penentu kecerdasan. sehinga kebutuhan nutrisi dan akses pendidikan berupa pendidikan, literasi dan teknologi.
✅ 3. Mengapa orang Eropa banyak makan roti?
Karena:
- Roti adalah makanan pokok di Eropa (seperti nasi di Asia).
- Gandum tumbuh subur di iklim mereka.
- Tradisi ribuan tahun sejak Romawi.
Ini kebiasaan budaya, bukan penyebab mereka pintar atau tinggi.
📌 Kesimpulan
Mengonsumsi roti tidak membuat orang Eropa menjadi orang yang lebih pintar atau tinggi tetapi faktor yang mempengaruhi orang Eropa pintar dan tinggi adalah gen + nutrisi kaya protein. dipengaruhi pendidikan dan nutrisi otak (bukan roti). Roti hanya makanan pokok mereka, sama seperti nasi bagi orang Indonesia.







