وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ (5)
Tulisan latin : wamaa umiruu illa liya’budullaha mukhlishina lahud diina khunafaa a wayuqimush sholaata wa yu’tuz zakaata wa dzaalika diinul qoyyimati
Artinya : Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar). (Al Bayyinah ayat 5)
Tafsir Al Qur’an Surat Al Bayyinah ayat 5 berdasarkan kitab tafsir jalalain :
وَمَآ اُمِرُوْٓا (Padahal mereka tidak disuruh) di dalam kitab-kitab mereka yaitu Taurat dan Injil اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ (kecuali menyembah Allah) kecuali supaya menyembah Allah, pada asalnya adalah An Ya’budullaaha, lalu huruf An dibuang dan ditambahkan huruf Lam sehingga jadilah Liya’budullaaha – مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ (dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam beragama) artinya membersihkannya dari kemusyrikan – حُنَفَاۤءَ (dengan lurus) maksudnya berpegang teguh pada agama Nabi Ibrahim dan agama Nabi Muhammad bila telah datang nanti. Maka mengapa sewaktu ia datang mereka menjadi jadi ingkar kepadanya – وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ (dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama) atau tuntunan – الْقَيِّمَةِۗ (yang mustaqim) yang lurus.