Dengan nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang
Imam Ibnu hakim dan lain-lain sebuah hadis telah mengetengahkan sebuah hadits melalui jalur al-hakam Ibnu Iban yang diterima dari ikrimah dan ikrimah menerimanya dari Ibnu Abbas r.a.
Ibnu Abbas r.a. telah menceritakan bahwa ada seorang laki-laki yang memiliki sebuah pohon kurma, hanya saja pohon kurma miliknya itu salah satu tangkainya menjulur ke dalam rumah seseorang yang miskin lagi banyak anaknya. Apabila lelaki itu datang untuk memetik buahnya, ia langsung menaikinya dan memetik buahnya.
Sewaktu ia naik tentu saja ada beberapa buah kurma yang terjatuh, lalu buah kurma itu diambil oleh anak-anak si orang miskin tadi. lelaki itu segera turun dari pohon kurmanya dan langsung mengambil buah yang terjatuh itu dari tangan anak-anak orang yang miskin itu. Apabila ia menjumpai buah kurmanya itu berada di mulut salah seorang diantara mereka, ia segera memasukkan jari telunjuknya ke mulut anak itu dengan maksud untuk mengeluarkan buah kurma dari mulut si anak itu.
Lalu orang miskin itu mengadukan hal tersebut kepada nabi SAW, Nabi SAW berkata kepadanya: “sekarang pergilah kamu”. kemudian Nabi SAW menemui pemilik kurma itu dan berkata kepadanya: “Berikanlah kepadaku tangkai pohon kurmamu yang mengesankan ke dalam rumah si Fulan itu dan kelak kamu akan mendapat pohon kurma di surga sebagai penggantinya”.
Lelaki itu menjawab: “sesungguhnya aku telah diberi (hal yang serupa) dan sesungguhnya aku memiliki banyak pohon kurma tetapi tiada suatu kaum kurma pun yang lebih mempesonakanku dan lebih banyak buahnya daripada pohon-pohon kurma itu”.
Setelah itu si lelaki pergi menemui lelaki lain yang tadi mendengar percakapan antara dirinya dan Rasulullah SAW. kemudian lelalki lain itu datang kepada Rasulullah SAW dan berkata kepadanya: “wahai Rasulullah, Apakah engkau akan memberikan juga kepadaku tawaran yang pernah kau ajukan kepada lelaki tadi jika aku mengambil pohon kurmanya”. Rasulullah SAW menjawab: “Ya, tentu saja”.
Kemudian lelaki lain itu menemui pemilik kurma, dan sesungguhnya kedua orang tersebut sama-sama memiliki banyak pohon kurma. lalu pemilik kurma itu berkata kepadanya: “Apakah kamu mengira bahwasanya Muhammad memberikan kepadaku pohon kurma di surga sebagai ganti dari pohon kurmaku yang menjulur ke rumah si Fulan?” maka aku menjawab: “Sesungguhnya aku pun telah diberi, hanya saja aku senang kepada buah yang dihasilkannya; dan sesungguhnya aku memiliki banyak pohon kurma tetapi tidak ada suatu pohon kurmapun yang lebih menakjubkan buahnya daripada pohon kurma itu. apakah kamu mau menjualnya?” pemilik kurma menjawab: “Tidak, kecuali jika aku diberi imbalan sesuai dengan apa yang aku inginkan, dan aku rasa orang tidak mau menerima keinginanku itu”.
Lelaki lain itu berkata kepada pemilik kurma: “Berapakah yang kamu mau sebagai imbalannya?” pemilik kurma menjawab: “40 buah pohon kurma”. Lelaki lain berkata :” sesungguhnya keinginanmu itu aneh-aneh saja”. lali lelaki lain itu Diam berpikir sejenak. Lalu ia berkata kepada pemilik kurma: “Baiklah aku memberikan kepadamu 40 buah pohon kurma sebagai imbalannya, tetapi jika kamu sungguh-sungguh, aku minta hal ini disaksikan oleh orang lain”. Lalu pemilik kurma itu memanggil kaumnya dan menyuruh mereka menyaksikan transaksi barter ini.
Kemudian lelaki itu pergi menemui Rasulullah SAW. sesampainya di sana, lalu ia berkata: ”Wahai Rasulullah, sesungguhnya pohon kurma itu telah menjadi milikku, sekarang aku berikan kepadamu”. Kemudian Rasulullah SAW, pergi menemui orang yang miskin tadi di rumahnya, lalu ia berkata kepadanya: ”Pohon kurma itu kuberikan kepadamu dan anak-anakmu”. maka Allah menurunkan firmannya:
”Demi malam apabila menutupi (cahaya siang) …”. (Q.S. Al Lail)
Imam Ibnu Kasir memberikan komentarnya, bahwa hadis ini berpredikat ghorib jiddan (aneh sekali)
Imam Hakim telah mengetengahkan sebuah hadis melalui Amir ibnu Abdullah Ibnuz Zubair yang ia terima dari ayahnya yang telah menceritakan bahwa Abu Quhafah berkata kepada Abu Bakar as Siddiq: ”aku lihat kamu telah memerdekakan banyak budak yang lemah. Alangkah baiknya seandainya kamu memerdekakan budak-budak yang kuat-kuat yang mampu membela dan melindungi dirimu, hai anakku”.
Abu bakar menjawab: ”Wahai ayahku, sesungguhnya aku melakukan deminikian hanyalah karena mengharapkan pahala yag ada di sisi Allah”. Kemudian turunlah ayat-ayat ini berkenaan dengan sikap Abu Bakar itu, yaitu firmannya:
Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa”. (Q S. Al Lail ayat 5 hingga selesai)
Imam ibnu Abu Hatim telah mengetengahkan sebuah hadis melalui urwah bahwa Abu Bakar As Siddiq telah memerdekakan tujuh orang hamba sahaya yang semuanya disiksa oleh majikan mereka karena beriman kepada Allah. Berkenaan dengan sikapnya itu turunlah ayat ini, yaitu Firman-Nya:
”Dan kelak akan dijauhkan oranh ayng bertakwa dari neraka itu ”. Q.S Al Lail ayat 17 hingga selesai.
Imam Bazzar telah mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnuz Zubair yang telah menceritakan bahwasanya ayat ini, yaitu firman-Nya
”Padahal tidak ada seseorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya”. (Q.S. Al Lail ayat 19 hingga selesai).
Diturunkan berkenaan dengan amal perbuatan yang dilakukan oleh Abu Bakar As Shiddiq.