Apa Bahasa Jawanya Meninggal?
Bahasa Jawa Meninggal adalah mati, pejah, sedo. Adapun mati termasuk ngoko sedangkan pejah termasuk krama madya, sedangkan sedo termasuk krama inggil, kata mati termasuk ngoko digunakan untuk berbicara dengan orang yang seusia kita atau dengan teman kita, kata pejah dan sedo adalah krama madya dan krama inggil digunakan untuk berbicara kepada orang tua kita atau yang kita hormati.
Berikut adalah 10 contoh kalimat dengan kata meninggal di bahasa Jawa dan artinya di bahasa Indonesia. Apabila saudara mempunyai pertanyaan silahkan tulis melalui kolom komentar di bawah
- Pitikku mati dipangan tikus maeng bengi artinya Ayam saya mati dimakan tikus tadi malam.
- Mati iku mesti marani wong sing urip artinya Meninggal dunia itu akan selalu datang kepada orang yang masih hidup.
- Kabeh wong bakale mati mergo iku akeh-akehno amal kanggo sangu neng akhirat artinya Semua orang akan meninggal dunia karena itu perbanyaklah amal untuk bekal di akhirat.
- Kucingku melu mati mari mangan tikus artinya Kucing saya mati setelah makan tikus.
- Manah kulo mboten kiat mireng menawi bapak kulo sampun sedo artinya Pikiran saya tidak kuat mendengar kabar ayah saya sudah meninggal dunia.
- Wonten tiyang sedo neng kilene griyane jenengan artinya Ada orang meninggal dunia di baratnya rumahnya anda.
- Bapak Ahmad sampun pejah ten rumah sakit artinya Bapak Ahmad sudah meninggal dunia di rumah sakit.
- Kulo dereng mireng menawi ibu jenengan sampun sedo ten Kalimantan artinya Saya belum tahu jika Ibu anda sudah meninggal dunia di Kalimantan.
- Adikku nangis banter krungu kucing e mati ketabrak trek artinya Adik saya menangis dengan keras ketika mengetahui kucingnya mati tertabrak truk.
- Sinten ingkang diumumne sedo ten mesjid wau sonten? Artinya Siapa yang diumumkan meninggal dunia di Masjid tadi sore?