Berikut adalah daftar isi materi bahasa Arab di Website khoiri.com, apabila saudara ingin berpindah dari satu materi ke materi yang lain, misal setelah mempelajari fi’il madhi ingin membaca tentang jamak taksir atau mubtada khobar, maka anda bisa memilihnya pada menu dropdown di bawah, semoga bermanfaat.
Apa itu Na’at dan Man’ut?
Menurut kitab jurumiyah Pengertian na’at adalah lafadz yang mengikuti man’ut (yang disifati) pada keadaan rofa’nya, nashobnya, khofadnya, ma’rifatnya dan nakirohnya. Contoh دَخَلَ مُحَمّدٌ النَاشِيطُ (telah datang Muhammad yang rajin) kata nasyitu yang berarti rajin adalah kata sifat atau na’at. Kepada man’utnya yaitu Muhammad. Kalimat Dakhola muhammadun Nashitu adalah contoh kalimat na’at man’ut dalam keadaan rofa’ dengan harokat dhommah. Sedangkan menurut kitab Alfiyah Ibnu Malik pengertian Na’at man’ut adalah
فَا لنَّعْتُ تَابِعٌ مُتِمُّ مَاسَبَقْ بِوَسْمِهِ أَو وَسْمِ مَابِهِ اعْتَلَقْ
Artinya na’at yaitu lafadz yang mengikuti pada lafadz sebelumnya, yang menyempurnakan, dengan menyebutkan sifatnya man’ut atau lafadz yang berhubungan dengan man’ut.
Jadi dari penjelasan di atas bisa difahami bahwa na’at adalah kata sifat, seperti baik, baru, lama. Sedangkan man’ut adalah yang disifati.
Contoh Na’at Man’ut dalam keadaan Rofa’
Berikut 3 contoh kalimat na’at man’ut dalam keadaan rofa’ dan penjelasannya
- هَذَا كِتَابٌ جَمِيلٌ artinya telah berdiri Zaid yang tampan, na’atnya (kata sifanya) adalah jamilun, man’utnya adalah kitabun.
- قَال اَحْمَدٌ الْعَاقِلُ artinya telah berkata Ahmad yang berakal, na’atnya (kata sifanya) adalah ‘aqilu, man’utnya adalah Ahmad
- ذَهَبَ زَيْدٌ الصَادِقُ artinya telah pergi Zaid yang jujur, na’atnya (kata sifanya) adalah ash shodiqu, man’utnya adalah Zaid.
Contoh Na’at Man’ut dalam keadaan Nashob
Berikut 3 contoh kalimat na’at dan man’ut dalam keadaan nashob dan penjelasannya
- هُوَ يَشْتَرِى كِتَابًا جَدِيْدًا لِجَسَدِهِ artinya dia sedang membeli buku yang bagus unutk dirinya, na’atnya (kata sifatnya) adalah jadidan, man’utnya adalah kitaban.
- لَقَد اَحْضَرَ كِتَابًا جَميْلاً مِنَ الْيَابَان artinya sesungguhnya Ahmad telah membawa buku yang bagus dari jepang, na’atnya (kata sifanya) adalah jamilan, man’utnya adalah kitaban
- اِشْتَرَيْنَا مِرْآةً جَدِيْدَةَ artinya kami telah membeli kaca yang bagus, na’atnya (kata sifanya) adalah jadidatan, man’utnya adalah mir’atan
Contoh Na’at Man’ut dalam keadaan Khofadh
Berikut 3 contoh kalimat na’at man’ut dalam keadaan Khofadh dan penjelasannya
- الْمَالُ فِى كِتَابٍ صَغِيْرٍ artinya Uang itu pada buku yang kecil, na’atnya adalah shoghirin, man’utnya adalah kitabin
- سَحْلِيَةٌ عَلَى نَافِذَةٍ كَبِيْرَةٍ artinya Kadal di atas jendela yang besar, na’atnya adalah kabiroti, man’utnya adalah nafidzatin
- قِطَّةُ تَجْلِسُ اَمَامَ بَابٍ جَدِيْدٍ artinya kucing berada di depan pintu yang bagus, na’atnya adalah jadidi, man’utnya adalah bab
Contoh Na’at Man’ut dalam keadaan Ma’rifat
Berikut 3 contoh kalimat na’at man’ut dalam keadaan Ma’rifat dan penjelasannya
- جَاءَ الرَّجُلُ الذَكِيُ artinya telah datang laki-laki yang pintar, na’atnya adalah dzakiyyun, man’utnya adalah rojulun.
- كَتَبَ الْطَالِبُ الكَسُوْلُ artinya telah menulis pelajar yang malas, na’atnya adalah kasulu, man’utnya adalah tholibu.
- قَالَ الْمُعَلِّمُ الْجَدِيْدُ artinya telah berkata pengajar yang baru, na’atnya adalah jadidu, man’utnya adalah mu’allimu.
Contoh Na’at Man’ut dalam keadaan Nakiroh
Nakiroh adalah kata benda yangmenunjukkan arti satu tapi tidak tertentu, berbeda dengan ma’rifat yang tertenu, contoh nakiroh seperti meja, buku, bullpen, sedangkan ma’rifat seperti buku amir, bullpen Fatimah, meja zaid. Jadi anda sudah bisa memahami perbedaan nakiroh dan ma’rifat. Sehingga anda tidak boleh bingung kembali untuk memahami contoh na’at man’ut dalam keadaan naikroh. Berikut 3 contoh kalimat na’at man’ut dalam keadaan Nakiroh dan penjelasannya
- تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ كَبِيْرَةٍ artinya kami melempari mereka dengan batu yang besar, na’atnya adalah kabirotin, man’utnya adalah hijaroh
- رَاَيتُ مَسْجِدًا جَمِيْلًا artinya saya melihat masjid yang bagus, na’atnya adalah jamilan, man’utnya adalah masjidan
- اِشْتَرَيْنَا كِتَابًا جَيِّدًا artinya kami telah membeli buku yang barui, na’atnya adalah jayyidan, man’utnya adalah kitaban.
Baca Juga : Contoh Na’at Man’ut di dalam Al Qur’an
Bagaimana Cara Membuat Kalimat Na’at man’ut?
Setelah saudara melihat beberapa contoh kalimat na’at man’ut di dalam keadaan rofa’, nashob, khofad, nakiroh dan ma’rifat. Sekarang saudara harus memahami aturan atau cara membuat kalimat na’at man’ut, sebagai berikut :
- Kalimat na’at man’ut harus sama jenis, apabila man’utnya mudzakkar maka na’atnya harus mudzakkar contoh هَذَا كِتَابٌ جَيِّدٌ artinya ini buku yang bagus, apabila man’utnya mu’annats maka na’atnya harus mu’annats هَذِهِ سَيَّارَةٌ جَيِّدَةٌ artinya ini mobil yang bagus.
- Kalimat na’at man’ut harus sama jumlahnya, apabila man’utnya mufrod maka na’atnya harus mufrod contoh هُوَ طَالِبٌ مُجْتَهِدٌ artinya dia adalah pelajar yang rajin, apabila man’utnya mutsanna maka na’atnya harus mutsanna وَلِدَانِ جَيِّدَانِ artinya dua lelaki yang baik, Apabila man’utnya jamak maka na’atnya harus jamakاِنَّهُمْ مُسْلِمُوْنَ صَالِحُوْنَ artinya sesungguhnya mereka orang-orang muslim yang sholeh.
- Kalimat na’at man’ut harus sama nakirohnya atau ma’rifatnya, apabila man’utnya nakiroh maka na’atnya harus nakiroh, apabila man’utnya ma’rifat maka na’atnya harus ma’rifat. Sebagaimama contoh di atas.
- Kalimat na’at man’ut harus sama I’robnya, Apabila man’utnya manshub maka na’atnya harus manshub, apabila man’utnya majrur maka na’atnya harus majrur, apabila man’utnya marfu’ maka na’atnya harus marfu’. Sebagaimana contoh kalimat di atas.
5 Komentar