Fadil seorang remaja yang baru lulus dari SMA, di kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur. Usianya berkisar antara 17-18 tahun, sehari-hari fadil mengisi aktivitasnya dengan menonton televisi, rebahan dan bersosial media melalui fb dan youtube. Sekali-kali ibunya menegurnya dengan perkataan “ Fadil kau tidak bekerja nak? Ndak baik, masih muda koq rebahan saja.”
Fadil menjawab “Iya bu, ini menunggu panggilan interview.”
Ibu sumiah bertanya kembali “Sudah berapa kali kau melamar kerja dan tak ada satupun perusahaan yang memanggilmu bekerja.”
Fadil tidak menjawab, hanya diam terpaku mendapatkan penjelasan dari ibunya.
Ibu Sumiah melanjutkan petuahnya “Sudah 4 bulan kau melamar kerja dan tidak ada perusahaan yang berminat menjadikan mu karyawan, alankah baiknya kalau kau segera pergi temui pamanmu, Paman Danu, dia sedang di sawah sekarang, coba kau minta nasihat darinya.”
Sembari menggerutu Fadil pergi ke parkiran untuk mengambil sepedanya.
Fadil pun pergi dengan sempoyongan menuju lokasi
Dari kejauhan tampak Paman Danu sedang duduk di pinggir tegalan sawahnya. Paman Danu sedang menatap ke arah sungai dan sesekali melihat burung kutilang yang bersiul dan bertengger di pohon Jati, Paman Danu memandang ke arah jalan dan melihat keponakannya Fadil sedang berjalan ke arahnya. Paman Danu langsung menyapanya .
“Hai Fadil, kamu mau kemana? Mau apa ke sawah jam-jam segini?”
“Saya mau curhat dengan paman, saya disuruh ibu untuk datang ke sini.” Jawab Fadil. Fadil akhirnya duduk di pematang sawah tepat di sebelah kiri paman Danu duduk.
“Jadi Ibumu yang menyuruh sampean ke sini? Ada masalah apa koq sampai disuruh ke sawah biasanya kan di kita dapat mengobrol santai habis maghrib di surau.”
“Ibu menyuruh saya supaya bisa dapat bekerja, tidak rebahan dan baring terus menerus di rumah, karena itu ibu menyuruh saya menemui paman untuk minta nasihat, bagaimana supaya dapat segera diterima bekerja di perusahaan.” Urai Danu sedemikian jelasnya
“kalau mau bekerja di perusahaan bukan ke paman kamu bertanya, wong paman tidak punya perusahaan, paman juga tidak punya teman atau saudara yang bekerja di perusahaan atau pabrik, teman paman, relasi paman, ya para petani, buruh tani, pedagang keliling, penjual nasi pecel tumpang. Itu lah relasi dan teman paman danu.”
“Jadi saya harus bagaimana paman supaya saya bisa bekerja?”
“Nah kalo pertanyaan mu bagaimana supaya bisa bekerja, itu benar, ada banyak pekerjaan di desa ini yang bisa kamu lakukan, asalkan kamu tidak gengsi, dan gigih serta berani berusaha.”
“Jadi apa yang bisa saya lakukan paman? Saya Cuma tamatan SMA.”
“banyak yang bisa kamu lakukan, kau lihat di desa ini apa saja yang bisa kau lakukan untuk meringankan atau memudahkan penduduk dalam memenuhi kebutuhannya? Misalnya penduduk di desa ini malas pergi ke kota untuk membeli masker, baju atau kaos, jadi kau bisa membeli baju, masker atau kaos di kota kemudian kau jual dan tawarkan ke penduduk desa, sehingga memudahkan penduduk desa untuk memperoleh masker dan pakaian.”
“Tapi saya ndak punya uang paman untuk jualan? Bagaimana memperoleh uang tersebut.”
“Kau bisa bekerja di sawah ini membantu ku, nanti saya setiap hari memberimu uang untuk gajimu,.”
“Jadi saya bekerja sebagai buruh tani paman.?”
“Emang ada masalah dengan menjadi buruh tani? Kalau mas danu bekerja di perusahaan, bukannya status nya mas danu juga buruh pabrik?”
“Iya ya, tapi apa saya tidak salah paman, lulus SMA hanya jadi petani atau buruh tani pasnya.”
“Tidak ada yang salah mas danu dengan menjadi petani atau buruh tani. Petani itu pekerjaan yang mulia, hasil pertanian bisa dikonsumsi masyarakat untuk melaksanakan aktivitas seharian, dengan adanya produk pertanian yang dihasilkan masyarakat negeri ini, pemerintah bisa mengurangi impor atau ketergantungan terhadap produk Negara lain. Salah itu kalo mas Danu masih muda tetapi tidak bekerja dan malas-malasan dirumah mengharapkan uang dan belas kasihan dari orang tua”
“betul juga paman, tapi apa saya bisa sukses paman, mengawali karier dari buruh tani?”
“Bisa, sukses dalam mencari harta di dunia itu bukan masalah pintar atau mas danu kerja dimana, sukses itu adalah hasil dari kerja keras, giat, gigih dan tekun, yang dilakukan selama berhari-hari, berbulan-bulan dan bertahun-tahun, sehingga m dan terus menerus belajar memperbaiki diri sehingga menjadi sebuah kebiasaan bagi mas danu, mas danu kan pasti dengar ceritanya pak dahlan pemilik jawa pos? atau bu Susi yang pernah jadi menteri perikanan? Bu susi mengawali dari pekerjaan berjualan ikan secara konsisten, sehingga dia terlatih dan kompeten tentang perikanan.”
“Okelah paman, besok saya akan kerja membantu paman.”
“Mantap, ini baru keponakan paman.”
Senyum terukir indah di bibir paman Danu, Fadil pun kembali bersemangat menjalani hari-harinya, apa yang dikatakan pamannya bahwa sukses adalah hasil dari kerja keras, giat, gigih dan tekun yang dilakukan konsisten membekas di dalam dada dan fikirannya.